Jakarta|EGINDO.co Perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok pada 2024 mencapai sekitar Rp2.117,15 triliun atau setara USD136,59 miliar, dengan ekspor Indonesia tercatat Rp972,47 triliun (USD62,74 miliar) dan impor sebesar Rp1.144,68 triliun (USD73,85 miliar).
Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2025 dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi ekspor nasional sekaligus mengundang investasi dari mitra dagang di kawasan. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa melalui pameran ini, potensi dalam negeri bisa ditampilkan secara lebih luas, pasar ekspor diperluas, dan investasi daerah ditarik.
Tahun ini, Indonesia tidak hanya memperbesar skala tampilannya, tetapi juga memperluas cakupan sektor yang dipamerkan. “Kami yakin bahwa usaha ini akan membuka berbagai peluang nyata bagi pengusaha domestik,” kata Fajarini.
Indonesia akan menghadirkan tiga paviliun utama pada CAEXPO 2025: Paviliun Komoditas, Paviliun Nasional, dan Paviliun Kecerdasan Buatan. Tujuannya adalah menampilkan produk unggulan nasional sekaligus mencerminkan perkembangan ekonomi digital.
Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, menekankan bahwa fokus utama adalah memberi ruang yang lebih besar bagi eksportir Indonesia. Sektor seperti teknologi digital diharapkan dapat dijadikan salah satu sektor unggulan.
Di antaranya, Paviliun Komoditas akan diperluas untuk produk makanan dan minuman, fesyen, serta dekorasi rumah. Paviliun Nasional akan menonjolkan potensi dari Provinsi Kalimantan Selatan dengan harapan mampu menarik investasi langsung ke tingkat provinsi dan kabupaten. Adapun Paviliun Kecerdasan Buatan yang merupakan debut Indonesia di kategori ini, akan menampilkan inovasi, produk, dan solusi teknologi dari perusahaan rintisan dalam negeri.
Partisipasi sebanyak 84 pelaku usaha dari berbagai sektor dipastikan hadir dalam pameran tersebut, yang berlangsung dari 17 sampai 21 September di Nanning International Convention and Exhibition Center, Tiongkok.
Sesuai data dari Antara, nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok naik sekitar 5,7 persen pada 2024. Meskipun ekspor ke Tiongkok mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya, Tiongkok tetap menjadi negara tujuan utama ekspor Indonesia dengan porsi besar.
Demikian pula laporan dari Bisnis.com menyebutkan bahwa ekspor Indonesia ke Tiongkok tahun 2024 mencapai US$62,43 miliar, meskipun terdapat penurunan sekitar 3,84% dibanding 2023, terutama disebabkan oleh melemahnya harga dan permintaan untuk komoditas seperti besi-baja, bahan bakar mineral, dan minyak nabati.
Sumber: rri.co.id/Sn