Parlemen Ukraina Setujui Perdana Menteri Baru

Yulia Anatoliivna Svyrydenko
Yulia Anatoliivna Svyrydenko

Kyiv | EGINDO.co – Parlemen Ukraina pada Kamis (17 Juli) telah memberikan suara untuk menunjuk Yulia Svyrydenko sebagai perdana menteri baru negara itu, ungkap para anggota parlemen di media sosial.

Menurut beberapa anggota parlemen, 262 dari mereka memilih Svyrydenko, sebuah mayoritas yang cukup besar di parlemen yang beranggotakan 450 orang. Parlemen Ukraina tidak menyiarkan sidang-sidangnya di masa perang.

Penunjukannya didukung oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai bagian dari perombakan kabinet terbesarnya sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Svyrydenko, 39, telah menjabat sebagai menteri ekonomi dan salah satu wakil perdana menteri Ukraina sejak November 2021.

Foto tabel pemungutan suara elektronik di ruang sidang yang diunggah oleh anggota parlemen lainnya, Yaroslav Zheleznyak, menunjukkan 22 suara menentang penunjukannya dan 26 abstain.

Parlemen juga diperkirakan akan menyetujui penunjukan Perdana Menteri Denys Shmyhal yang akan berakhir masa jabatannya, yang telah menjabat selama lebih dari lima tahun, sebagai menteri pertahanan.

Zelenskyy mengatakan ia ingin kabinetnya yang telah dirombak berfokus pada deregulasi, perluasan kerja sama ekonomi dengan sekutu, dan hukuman yang lebih berat bagi mereka yang mengancam status kenegaraan Ukraina dan “mencuri potensi Ukraina.”

Svyrydenko berpengalaman bekerja dengan para pejabat tinggi di Washington, setelah bernegosiasi dan menandatangani kesepakatan dengan Menteri Keuangan Scott Bessent pada bulan April yang memberikan AS akses istimewa ke kesepakatan mineral baru Ukraina dan akan membantu mendanai investasi dalam rekonstruksi Ukraina.

Dalam pidato di parlemen pada hari Kamis sesaat sebelum pemungutan suara untuk mengukuhkan Svyrydenko, Zelenskyy berbicara tentang perjanjian masa depan yang belum ditentukan dengan Amerika Serikat yang menurutnya akan memperkuat Ukraina.

PM yang akan datang tersebut menerima ucapan selamat atas pengangkatannya dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

“Kami sepenuhnya mendukung Anda saat Anda berjuang untuk kelangsungan hidup Ukraina dan bekerja untuk pemulihan negara Anda serta masa depan Uni Eropa.”

Namun, beberapa anggota parlemen oposisi Ukraina menyuarakan skeptisisme terhadap pemerintahan baru.

Yaroslav Zheleznyak dari partai Holos mengatakan bahwa pemerintahan baru sebagian besar akan bergantung pada Zelenskiy, yang memiliki kewenangan signifikan di masa perang berdasarkan konstitusi Ukraina.

“Mereka akan diberi tahu oleh kantor presiden apa yang seharusnya mereka lakukan,” tulisnya.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top