Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia memiliki parlemen gantung, dengan Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN) saling bersaing untuk membentuk pemerintahan di parlemen negara dengan 222 kursi.
Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan pada Minggu pagi (20 November) bahwa koalisi PH-nya memiliki jumlah yang cukup untuk membentuk pemerintahan. Dia tidak mengungkapkan pihak mana yang mendukungnya, hanya mengatakan bahwa dia akan memberi tahu istana sesuai dengan itu.
Ketua PN dan mantan perdana menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, di sisi lain, mengatakan koalisi siap bekerja sama dengan pihak lain untuk membentuk pemerintahan, tetapi mengesampingkan bergandengan tangan dengan PH.
Barisan Nasional yang berkuasa, tertinggal dalam jajak pendapat, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan menerima keputusan rakyat.
Pemilihan ini disebut-sebut sebagai yang paling diperebutkan dalam sejarah negara itu.
Salah satu korban pemilu terbesar malam itu adalah mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, yang gagal mempertahankan kursinya di Langkawi. Ini adalah kekalahan pertamanya dalam 53 tahun.
Khairy Jamaluddin dari BN, menteri kesehatan yang membantu mengarahkan Malaysia melalui pandemi COVID-19, juga kehilangan kursinya, begitu pula menteri keuangan Tengku Zafrul.
Sumber : CNA/SL