Jakarta | EGINDO.com – Dalam langkah signifikan menuju keberlanjutan, pabrik OKI Asia Pulp and Paper (APP) Group membeli empat truk kendaraan listrik (EV) untuk meningkatkan operasi logistiknya. Pabrik pulp dan kertas, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Indonesia, telah beroperasi dengan 90% energi terbarukan, termasuk minuman keras hitam. Inisiatif ini menandai langkah penting dalam transisi pabrik menuju logistik yang lebih ramah lingkungan dan menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengurangi jejak karbonnya.
Melansir dari laman resmi APP Group menyebutkan pengadaan truk EV dari SANY merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meminimalkan emisi karbon. Truk-truk tersebut bergabung dengan armada kendaraan konvensional. Kepala logistik pabrik dan peralatan berat Zhang Kecheng (Jeremy) menekankan manfaat jangka panjang dari investasi ini, meskipun biaya awalnya tinggi. “Meskipun pengadaan truk EV mahal, dalam jangka panjang itu adalah investasi yang bagus,” katanya.
Dengan mengintegrasikan truk EV ke dalam operasi mereka, APP bertujuan untuk secara signifikan mengurangi emisi yang terkait dengan kegiatan logistik mereka, berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan. Setiap truk EV, dengan kapasitas muatan 96 ton, menempuh jarak 102-104 kilometer dari gudang ke dermaga dan kembali.
Sejak kedatangannya pada bulan Desember 2024, truk-truk tersebut telah beroperasi dengan 1,5 perjalanan per hari, dengan potensi meningkat menjadi 2-2,5 perjalanan setiap hari. Efisiensi operasional ini sangat penting untuk logistik pabrik, memastikan pengiriman tepat waktu dan mengurangi dampak lingkungan. Memaksimalkan penggunaan truk-truk ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas tetapi juga semakin mengurangi jejak karbon dari operasi logistik pabrik.
Pengenalan truk-truk EV SANY juga membawa beberapa keuntungan operasional. Truk listrik dikenal karena biaya perawatannya yang lebih rendah dibandingkan dengan truk diesel konvensional. Truk-truk tersebut memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak, yang berarti lebih sedikit keausan dan berkurangnya waktu henti untuk perbaikan.

“Kondisi jalan yang sulit di pabrik OKI menjadi faktor dalam memilih untuk menempatkan truk EV disini terlebih dahulu, jika truk bekerja dengan baik dalam kondisi yang menantang seperti itu, maka truk tersebut akan mampu menangani kondisi serupa di fasilitas APP lainnya,” kata Tn. Zhang (Jeremy).
Truk listrik saat ini beroperasi secara paralel dengan truk konvensional, dengan kemungkinan untuk menambah lebih banyak kendaraan listrik ke dalam armada. Transisi merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk meningkatkan keberlanjutan di seluruh operasi APP. Perusahaan terus mengeksplorasi teknologi dan praktik baru untuk mengurangi dampak lingkungannya. Hal ini sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi dan dekarbonisasi di sektor transportasi.
Selain itu, Kepala Otomasi APP, Alfian Lim, berkomentar, integrasi truk EV ke dalam armada logistik merupakan bukti komitmen untuk memanfaatkan teknologi canggih demi operasional yang berkelanjutan. “Truk-truk ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional kami, yang sejalan dengan tujuan kami yang lebih luas, yaitu inovasi dan tanggung jawab lingkungan,” katanya.
Dengan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi operasional, pabrik menetapkan tolok ukur untuk logistik yang lebih ramah lingkungan dalam industri pulp dan kertas. Selain itu, seiring dengan keberhasilan penerapan truk EV untuk operasional logistik, semakin banyak perusahaan yang akan menyadari manfaat elektrifikasi; meningkatkan permintaan truk EV dan mendorong kemajuan lebih lanjut dalam teknologi, sehingga lebih mudah diakses dan terjangkau untuk aplikasi yang lebih luas.@
Rel/fd/timEGNDO.com