Sanaa | EGINDO. co – Kapal tunda diperkirakan akan mulai menarik kapal tanker minyak Yunani yang rusak pada hari Minggu (1 September), kata Menteri Luar Negeri Houthi Yaman Jamel Amer, karena kapal tersebut masih terombang-ambing dan terbakar di Laut Merah.
Kapal Sounion yang terdaftar di Yunani menimbulkan bahaya lingkungan setelah rusak dalam serangan pada tanggal 21 Agustus oleh pasukan Houthi.
Kapal tanker tersebut, yang menurut Houthi dan sumber-sumber maritim telah dipasangi bahan peledak, sarat dengan sekitar 1 juta barel minyak mentah.
“Kapal tunda diperkirakan akan tiba besok, Minggu, untuk mulai menarik kapal Sounion,” kata Amer dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Houthi mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengizinkan kru penyelamat untuk menarik kapal tersebut, yang telah terbakar sejak 23 Agustus, ke tempat yang aman di tengah kekhawatiran akan potensi tergelincirnya 150.000 ton minyak mentah ke Laut Merah.
Jika terjadi tumpahan, tumpahan tersebut berpotensi menjadi salah satu yang terbesar dari sebuah kapal dalam sejarah yang tercatat dan dapat menyebabkan bencana lingkungan di area yang sangat berbahaya untuk diakses.
Sumber mengatakan pada hari Jumat bahwa setiap operasi penyelamatan akan memerlukan pemeriksaan dan survei kapal untuk memutuskan apakah kapal dapat ditarik ke pelabuhan atau apakah diperlukan pemindahan kargo dari kapal ke kapal.
Militan Houthi telah melakukan beberapa serangan, termasuk menanam bom, di Sounion sepanjang 274 meter yang sudah dinonaktifkan, yang dioperasikan oleh Delta Tankers yang berpusat di Athena.
Houthi yang berpihak pada Iran telah melancarkan kampanye melawan pengiriman komersial untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza.
Sumber : CNA/SL