Operasi Patuh Jaya 2021 Targetkan Disiplin Lalin Dan Prokes

apel jaya

Jakarta | EGINDO.com          – Operasi Patuh Jaya 2021 pada 20 September-3 Oktober menargetkan penegakan disiplin lalu lintas dan protokol kesehatan (prokes) di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Operasi kali ini di samping untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, juga meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk prokes COVID-19, sehingga mewujudkan kamtibmas berlalu lintas dan memutus mata rantai COVID-19,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Jakarta, Senin.

Operasi Patuh Jaya 2021 akan melibatkan sebanyak 3.070 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah.

Fadil mengungkapkan ada lima indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya 2021, yang pertama adalah terjaminnya rasa aman dalam beraktivitas, yang kedua menurunnya tingkat pelanggaran masyarakat dalam berlalu lintas.

Baca Juga :  Singapura-Malaysia Bentuk Zona Ekonomi Khusus Di Johor

Indikator ketiga adalah menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas dan yang keempat adalah menurunnya kasus harian dan kasus aktif di Ibu Kota dan sekitarnya pada level PPKM yg sedang berlaku.

 

Menurut pihak kepolisian, pada 2020 terdapat 1.930.983 pelanggaran lalu lintas, 8.204 kecelakaan lalu lintas dengan korban 9.682 dan nilai kerugian mencapai Rp19 miliar.

“Saya berharap (Operasi Patuh Jaya 2021) juga menjadi ajang pembelajaran pada seluruh anggota untuk meningkatkan pelayanan dan pendekatan penegakan hukum yang lebih produktif,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia juga mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 di wilayah Jakarta belum berakhir dan masih ada kasus aktif sebanyak 4.836 orang dengan “prositivity rate” terakhir sebesar 1,1 persen.

Baca Juga :  Korut Kecam Kesepakatan KTT AS-Korsel Tingkatkan Ketegangan

Oleh sebab itu dia mengingatkan kepada seluruh jajaran TNI-Polri dan pemerintah daerah yang terlibat dalam kegiatan ini juga tidak hanya fokus pada disiplin lalu lintas, namun juga terus memberikan prioritas pada disiplin protokol kesehatan.

“Ini berarti penularan masih bisa terjadi, oleh sebab itu operasi ini tidak hanya lalu lintas, tapi seluruh kegiatan juga diarahkan pada pola preemtif, preventif dan tindakan simpati, persuasif, edukatif dan humanis kepada masyarakat agar mereka taat berlalu lintas dan taat protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sumber: Antaranews/Sn

Bagikan :