Chateauroux | EGINDO.co – Adriana Ruano Oliva menjadi juara Olimpiade pertama Guatemala setelah penembak yang tidak sengaja itu memenangkan nomor trap putri di Olimpiade Paris pada hari Rabu.
Atlet berusia 29 tahun itu berhasil mencapai 45 dari 50 targetnya, sebuah rekor Olimpiade, di momen terbaik dalam karier menembaknya, yang tidak akan pernah bisa dimulai jika bukan karena cedera tulang belakang pada tahun 2011.
Silvana Stanco dari Italia berhasil mencapai lima target lebih sedikit untuk mengklaim perak, sementara Penny Smith dari Australia berhasil mencapai 32 dari 40 untuk memenangkan perunggu.
Oliva memulai kariernya sebagai pesenam yang menjanjikan, yang mewakili negaranya di Kejuaraan Pan Amerika 2010 tetapi harus berhenti dari olahraga tersebut setelah cedera.
Butuh waktu satu tahun baginya untuk pulih dan dokternya menyarankan agar ia mencoba menembak sebagai gantinya.
Ia mulai menembak trap pada tahun 2013 dan bekerja sebagai sukarelawan di Olimpiade Rio 2016 sebelum akhirnya melakukan debut Olimpiade di Tokyo, di mana ia berada di peringkat ke-26.
“Ketika saya masih muda, saya bermimpi tentang (berkompetisi) Olimpiade di cabang senam,” katanya.
“Saya tidak pernah berpikir akan unggul dalam olahraga ini. Itu semua baru bagi saya.
“Hanya ketika saya mulai melihat dan mengunjungi acara menembak, saya pikir akan mungkin untuk mewakili Guatemala di Olimpiade.
“Akhir-akhir ini, impian saya adalah memenangkan medali emas di Olimpiade.”
Ini adalah 24 jam yang luar biasa bagi Guatemala, yang hanya memiliki satu medali Olimpiade menuju Paris.
Jean Pierre Brol memenangkan perunggu di nomor trap putra pada hari Selasa sebelum Olivia meraih emas pada sore yang panas di Chateauroux Shooting Centre.
Penggemar Rafael Nadal itu memulai dengan baik dan sempurna sampai tembakannya yang ke-17 ketika ia gagal mengenai sasaran pertamanya.
Ia berhasil memasukkan 23 dari 25 tembakan untuk memimpin kelompok yang terdiri dari enam orang menuju babak eliminasi dari sebuah acara di mana para penembak membidik sasaran tanah liat yang beterbangan dari posisi mereka.
Stanco dan Smith menyalip atlet Spanyol Mar Molne Magrina, tetapi Oliva tidak pernah terlihat tertekan.
“Saya bahkan tidak percaya ini nyata, saya sangat senang,” katanya.
“Saya berharap lebih banyak orang dapat melakukan hal yang sama atau lebih untuk olahraga ini.
“Kami hanya memiliki satu lapangan tembak, jadi saya berharap ini akan membuat olahraga ini lebih besar dan lebih banyak orang akan mencobanya.”
Juara Tokyo Rehak Stefecekova dari Slovakia tidak dapat mencapai final, sementara atlet nomor satu dunia Fatima Galvez dari Spanyol berada di urutan kelima.
Sumber : CNA/SL