Jakarta|EGINDO.co Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menekankan pentingnya mitigasi atas risiko yang semakin kompleks dari inovasi di sektor pembiayaan dan keuangan saat membuka Forum Nasional Jasa Pembiayaan dan Keuangan Mikro 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.
“Sistem yang kuat, kredibel, dan berkelanjutan adalah keharusan,” ujar Mahendra. Ia menyatakan bahwa jawaban atas industri yang dinamis ini—termasuk sektor pembiayaan mikro, modal ventura, dan produk keuangan berbasis teknologi—adalah melalui pemahaman mendalam, kebijakan yang tepat, pengawasan tegas, serta revisi regulasi jika diperlukan. Hal ini dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Lebih lanjut, Mahendra memaparkan bahwa terdapat puluhan POJK yang sudah diterbitkan untuk mengatur sektor PVML (Pembiayaan, Ventura Modal, dan Lembaga Keuangan Mikro). Meskipun peraturan itu masih baru, OJK siap melakukan penyempurnaan guna meningkatkan efektivitas, konsolidasi, dan pelayanan.
ANTARA News — Kepala Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa mitigasi risiko juga dilakukan melalui edukasi kepada konsumen dan analisis kemampuan bayar secara cermat. Hal ini penting untuk mencegah wanprestasi dan dampaknya terhadap catatan debitur (Pusdafil), yang bisa menghambat akses keuangan maupun lapangan kerja di masa depan.
ANTARA News (4 Agustus 2025) — Mahendra Siregar juga menyampaikan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah perlambatan ekonomi global. Dukungan modal yang kuat, likuiditas memadai, dan profil risiko terjaga menjadi fondasi utama, ditambah surplus neraca perdagangan dan cadangan devisa yang tetap tinggi.
-
Fokus utama OJK: Memitigasi risiko kompleks akibat inovasi dan terobosan di sektor pembiayaan.
-
Regulasi (POJK): Bersedia direvisi meskipun baru diterbitkan, untuk meningkatkan efektivitas dan adaptasi terhadap karakter industri.
-
Langkah tambahan: Analisis kemampuan konsumen dan edukasi agar mitigasi berlapis dan komprehensif.
-
Situasi makro: Stabilitas sistem keuangan tetap kuat meski lingkungan ekonomi global menantang.
Sumber: rri.co.id/Sn