OIKN Jajaki Kerja Sama Investasi dengan Provinsi Anhui untuk Pembangunan IKN

ilustrasi IKN
ilustrasi IKN

Jakarta|EGINDO.co Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memperluas jaringan kerja samanya dengan menjajaki peluang investasi bersama Pemerintah Provinsi Anhui, China. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (19/8/2025), pembahasan difokuskan pada sektor infrastruktur dan perumahan, yang dinilai sebagai kebutuhan mendesak di kawasan IKN.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Sudiro Roi Santoso, menyampaikan bahwa pihaknya membuka ruang selebar-lebarnya bagi investor asing, termasuk dari Tiongkok yang sudah mulai masuk melalui sektor perhotelan.

“Kami menyambut baik ketertarikan dari Provinsi Anhui, khususnya untuk investasi perumahan yang menyasar berbagai segmen, mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah hingga tinggi. Kolaborasi ini bukan hanya soal modal, melainkan bagian dari upaya besar membangun kota masa depan yang berkelanjutan, berdaulat, dan resilien,” ungkap Sudiro dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).

Provinsi Anhui dikenal memiliki keunggulan di bidang manufaktur dan industri semen, sekaligus berpengalaman dalam pengembangan transportasi modern. Wilayah ini juga terlibat dalam produksi sarana Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Deputy Director-General Department of Housing and Urban-Rural Development of Anhui, Liu Xiaohua, menegaskan kesiapan provinsinya untuk memperluas peluang kerja sama dengan Indonesia.

“Anhui memiliki banyak pelaku usaha besar di sektor manufaktur maupun sektor lain. Pertemuan ini diharapkan bisa menjadi pintu masuk untuk mendalami potensi yang ada di IKN, sehingga kami bisa membawa investor yang tepat untuk berkontribusi pada pembangunan,” kata Liu.

Hingga saat ini, OIKN mencatat total komitmen investasi asal China di IKN mencapai sekitar Rp70 triliun. Mayoritas investasi tersebut dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai Rp68,4 triliun, mencakup sektor perumahan, pembangunan jalan, dan Moda Unik Terpadu (MUT).

Selain itu, ada komitmen investasi langsung sebesar Rp500 miliar dari PT Delonix Bravo Investment yang fokus pada pembangunan hunian. Dua konsorsium besar, yakni CHEC–IJM dan CSCEC–CREC, juga tengah memproses proyek KPBU MUT dan jalan senilai Rp27,1 triliun dan Rp27,9 triliun. Keduanya masih berada dalam tahap studi kelayakan sebelum dilanjutkan ke market sounding dan lelang.

Sementara itu, proyek KPBU Perumahan oleh konsorsium IJM–CHEC dengan nilai sekitar Rp13,4 triliun saat ini tengah dievaluasi. Proyek tersebut dirancang untuk membangun 20 menara rumah susun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan WP 1B IKN.

Sebagai tambahan, berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, Tiongkok konsisten menempati posisi tiga besar negara dengan investasi terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pada triwulan I-2025, realisasi investasi asal Tiongkok mencapai lebih dari USD 2,5 miliar, terutama di sektor manufaktur, infrastruktur, dan energi terbarukan. Hal ini menunjukkan bahwa minat investasi Tiongkok di Indonesia, khususnya di IKN, berpotensi terus meningkat.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top