Nyawa Manusia Mahal, Depo Pertamina Plumpang Harus Pindah

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Medan | EGINDO.co – Peristiwa kebakaran yang terjadi di Depo milik PT. Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara yang menewaskan sedikitnya 17 orang itu harus pindah, tidak bisa lagi di Plumpang yang padat penduduk.

Hal itu dikatakan dosen Analisis dampak lingkungan (Amdal), Dr. Ibrahim Sulaiman, M.Si kepada EGINDO.co di Medan kemarin.

Ibrahim Sulaiman menyayangkan ketika kebakaran Depo Pertamina Plumpang tahun 2009 lalu, harusnya menjadi pelajaran berharga dan tidak terulang lagi tahun 2023 ini. Namun, terulang lagi dengan kondisi lebih parah dan menelan korban jiwa yang banyak.

Menurutnya kejadian kali ini yang menewaskan banyak orang, luka parah dan terpaksa ribua jiwa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal dan harta benda harusnya  harus menjadi pembelajaran dan harus dipindahkan depo tersebut.

Kata Ibrahim Sulaiman dosen Perguruan Tinggi Swasta di Medan itu bukan saja Depo Pertamina di Plumpang yang harus dipindahkan akan tetapi semua Depo Pertamina yang dekat dengan pemukiman penduduk.

“Perlu mengevaluasi depo-depo lain milik Pertamina, khususnya yang dekat dengan pemukiman warga. Apakah dia jauh dari pemukiman? Berapa jaraknya? Menurut standar analisis dampak lingkungan dan safety maka depo harus minimal 5 kilometer dari pemukiman penduduk sehingga tidak membahayakan nyawa manusia,” katanya menegaskan.

Bila Depo Pertamina jaraknya jauh dari pemukiman maka jika terjadi kebakaran, tidak mengakibatkan adanya korban jiwa dari masyarakat sekitar. Menurutnya, posisi Depo Pertamina Plumpang saat ini sangat dekat dengan pemukiman, sehingga membuat masyarakat terdampak ketika terjadi kebakaran maka Pertamina harus segera memindahkan Depo Plumpang ke daerah yang jauh dari pemukiman masyarakat.

Sementara itu pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Minggu (5/3/2023) di Jakarta menanggapi peristiwa kebakaran yang terjadi di Depo milik PT. Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara yang menewaskan sedikitnya 17 orang itu harus pindah.

“Sebaiknya pemerintah provinsi DKI Jakarta segera merelokasi Depo Pertamina di pulau kecil yang tidak boleh ada penghuni misalnya dipindahkan ke pulau seribu,” katanya menegaskan.

Depo Pertamina paling aman dibangun di pulau kecil yang tidak ada penghuni misalnya pulau seribu, tidak sulit bagi Pertamina untuk membangun Depo baru atau memindahkan Depo Pertamina yang ada di Plumpang, Jakarta Utara.

Dijelaskannya kalau Depo Pertamina dibangun di pulau-pulau kecil maka dibangun atau dipasang pipa maka truk-truk pertamina mengisinya di pelabuhan-pelabuhan kecil sehingga aman dan mengurangi kemacetan lalulintas di Jakarta.

“Mengisi di pelabuhan-pelabuhan kecil, bukan di palabuhan Tanjung Periok dan itu akan membuat kemacetan berkurang, kini Depo Pertamina di Plumpang sudah dekat dengan Mall, dengan Apartemen dan lainnya sehingga kemacetan tidak bisa dihindari dan membahayakan lalulintas dan juga rawan kebakaran,” katanya.

Ditegaskan Rusli Tan, tidak sulit bagi Pertamina untuk membangun Depo di pulau-pulau kecil yang ada di Jakarta. Tidak ada alasan untuk tidak memindahkan Depo Pertamina yang berada di kawasan padat penduduk yang terlalu dekat dengan Depo Pertamina apalagi jenis bensin rawan terbakar.

“Ingat nyawa manusia itu sangat mahal, tidak tergantikan dengan apapun. Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang menelan korban jiwa begitu besar, korban luka-luka bakar dan hilangnya harta benda warga maka harus dipindahkan Depo Pertamina itu,” katanya menegaskan.@

Fd/timEGINDO.co

Scroll to Top