Jakarta | EGINDO.co – Meski sudah hampir satu tahun berlalu maestro campursari Didi Kempot pergi untuk selama-lamanya pada 5 Mei 2020, kenangan akan sosoknya tidak mudah untuk dilupakan oleh penggemarnya, terutama bagi mereka yang mengangumi karya-karyanya.
Melalui warisan yang ditinggalkannya, Didi Kempot seakan kembali hadir menemui para penggemar setia dalam bentuk lagu ataupun yang terbaru melalui sebuah film layar lebar berjudul “Sobat Ambyar”.
Film yang disutradarai oleh duet Charles Gozali dan Bagus Bramanti ini mengambil sudut pandang cerita dari Sobat Ambyar, yang merupakan sebutan bagi para penggemar Didi Kempot.
“Sobat Ambyar” mengisahkan perjalanan Jatmiko (Bhisma Mulia), seorang pemilik kedai kopi yang pemalu dan jatuh cinta kepada Saras (Denira Wiraguna), sosok wanita cantik yang sulit ditebak.
Jatmiko yang pemalu terhadap lawan jenis itu berusaha mengutarakan isi hatinya kepada Saras dengan bantuan dari Anjani (Sisca JKT48) dan Kopet (Erick Estrada).
Seiring berjalannya waktu, kedua muda-mudi ini pun menjalin hubungan asmara hingga sebuah kejadian membuat Jatmiko harus patah hati dengan pujaan hatinya tersebut.
Meski patah hati tak dapat terelakkan, lagu-lagu cinta dari Didi Kempot, seniman yang dijuluki “The Godfather of the Broken Heart”, menjadi teman dan membantunya bangkit kembali dari kesedihan.
Tak bisa dipungkiri bahwa sosok Didi Kempot menjadi jualan utama dalam film berdurasi 101 menit ini. Meskipun secara spesifik “Sobat Ambyar” bukanlah film biopik dari pelantun lagu “Stasiun Balapan” tersebut.
Bagi mereka yang menantikan dan merindukan Didi Kempot, film ini dapat menjadi obat penawar rindu. Pasalnya, Didi Kempot juga ambil bagian dalam beberapa adegan di film.
Kabarnya film “Sobat Ambyar” juga menjadi debut layar lebar pertama dari sang maestro campursari tersebut. Hal ini juga diakui oleh sang sutradara Charles Gozali yang mengatakan perlu melakukan pendekatan ekstra dan berbeda agar Didi Kempot mau berakting dalam film ini.
Charles Gozali mengungkapkan butuh waktu hingga tiga bulan lamanya untuk benar-benar meyakinkan Didi Kempot agar mau bermain dalam film “Sobat Ambyar”.
Menurut Charles Gozali, Didi Kempot selama ini sudah sering ditawari untuk bermain film layar lebar. Namun, semua tawaran itu kerap ditolaknya. Sebagai musisi, Didi Kempot merasa dunia seni peran bukanlah keahliannya.
Hingga akhirnya Didi Kempot pun mau membuka hati dan terlibat di film ini sebagai cameo, yang sayangnya juga menjadi kesempatan terakhir kalinya bagi para penggemar untuk melihat sang maestro campursari berakting di layar lebar.
Belum lagi kendala padatnya jadwal panggung Didi Kempot saat itu dan pandemi COVID-19 membuat Charles, Bagus, dan timnya harus benar-benar memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk penggarapan film “Sobat Ambyar” ini.
Secara cerita, “Sobat Ambyar” menyajikan konflik percintaan yang menarik. Alih-alih wanita yang kerap diidentikkan dengan korban patah hati, sang sutradara justru mengambil pria sebagai objek atau korban patah hati di film ini.
Meski demikian, penyajian konflik antara Jatmiko dan Saras terkesan tanggung karena seharusnya bisa digarap lebih dramatis dengan mengeksplorasi karakter Saras dengan segala dinamika yang dihadirkannya.
Tidak adanya susunan pemain bintang di film “Sobat Ambyar” tak lantas membuatnya kurang menarik untuk ditonton. Akting dari Bhisma Mulia dan Denira Wiraguna patut mendapat apresiasi.
Bhisma sukses menjalankan perannya sebagai pria pemalu yang terlanjur menjadi bucin atau budak cinta hingga akhirnya patah hati karena seorang wanita. Sedangkan Denira dengan karakter Saras cukup membuat penonton terbawa emosi.
Penampilan Sisca JKT48 dalam debut layar lebarnya di film ini juga juga tak kalah mencuri perhatian. Pemilik nama lengkap Fransisca Saraswati Puspa Dewi itu menampilkan performa yang baik dalam perannya sebagai Anjani, adik dari Jatmiko.
Kehadiran Anjani menjadi salah satu alasan bagi Jatmiko untuk dapat kembali bangkit menata masa depan setelah menjadi korban perasaan dan kepergian kedua orangtua mereka yang telah meninggal.
Selain itu, kehadiran pemain dengan pengalaman akting seperti Asri Welas dan juga komika Mo Sidik sedikitnya menambah amunisi keragaman cerita dan karakter yang ditampilkan. Meskipun seharusnya di film ini, karakter yang dimainkan oleh Asri Welas layak untuk mendapatkan jatah adegan lebih mengingat potensi yang dimilikinya sebagai aktris yang banyak terlibat dalam film dengan genre drama komedi.
Suguhan menarik lain dalam film “Sobat Ambyar” adalah konten lokal yang diusung, mulai dari penggunaan bahasa Jawa yang mendominasi sepanjang film hingga lagu-lagu sebagai soundtrack yang berasal dari tembang campursari populer milik almarhum Didi Kempot, seperti “Pamer Bojo”, “Kalung Emas”, hingga “Cidro” yang menjadi “anthem” bagi para kaum patah hati.
Hal ini pun juga sejalan dengan pesan yang sering digaungkan oleh Didi Kempot bagi para generasi muda untuk tetap bangga dan tidak malu dengan kebudayaan asli dari daerah asalnya.
Menarik untuk ditunggu apakah film “Sobat Ambyar” juga akan dilanjutkan menjadi trilogi seperti yang sudah direncanakan sejak awal, menurut penuturan sang sutradara?
Film “Sobat Ambyar” tayang perdana pada 14 Januari 2021 melalui layanan streaming Netflix. (@Ant/AR)