Nilai Tukar Rupiah Masih Berisiko Melemah

Seorang pegawai tempat penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah di antara uang dolar AS.
Seorang pegawai tempat penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah di antara uang dolar AS.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS, karena sejumlah faktor, Rabu (6/3/2024). Rupiah turun 29 poin (0,18 persen) pada posisi Rp15.771 per dolar AS, dalam penutupan perdagangan Selasa pekan ini.

“Pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. Pelaku pasar kelihatannya menunggu testimoni Jerome Powell (Ketua The Fed),” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra.

​Powell akan memberikan testimoninya pada malam ini dan Kamis besok di hadapan DPR dan Senat AS.  Testimoni Powell akan memberikan petunjuk mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS.

“Sikap pasar yang menunggu membuat dolar AS terlihat bergerak menguat pagi ini, setelah semalam sempat melemah,” ujar Ariston. “Disebabkan data Pesanan Pabrik dan data Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor jasa Amerika Serikat di bawah perkiraan pasar”.

Baca Juga :  Mengenal Provinsi Kalimantan Timur, Kebudayaan Beserta Keseniannya

The Fed belakangan ini menyuarakan tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya, karena inflasi AS masih sulit turun. Situasi ini mempengaruhi ekspektasi pasar yang berimbas pada pergerakan mata uang dolar AS.

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.800. Sedangkan potensi support di sekitar Rp15.73O per dolar AS,” ucap Ariston menutup analisisnya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top