Nilai Ekspor CPO dan Besi-Baja Meningkat, Batu Bara Tertekan Sepanjang Januari–April 2025

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia, yakni minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya, mengalami peningkatan signifikan sebesar 20 persen secara kumulatif selama periode Januari hingga April 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa sebagian besar komoditas ekspor nonmigas utama mencatatkan pertumbuhan nilai ekspor, kecuali batu bara yang justru mengalami penurunan pada periode tersebut.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor CPO beserta turunannya tercatat sebesar US$7,05 miliar selama empat bulan pertama tahun ini, naik dari US$5,87 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Meski demikian, volume ekspor komoditas ini justru menurun dari 6,78 juta ton menjadi 6,41 juta ton. Peningkatan nilai ekspor didorong oleh naiknya harga rata-rata CPO di pasar global, yang mencapai US$1.099,82 per ton atau meningkat 26,54 persen dibandingkan harga pada Januari–April 2024 sebesar US$869,16 per ton.

Selain CPO, komoditas besi dan baja juga mencatatkan kinerja ekspor yang positif. Nilai ekspornya tumbuh sebesar 6,62 persen dari US$8,26 miliar pada Januari–April 2024 menjadi US$8,81 miliar pada periode yang sama tahun ini. Volume ekspor besi dan baja pun meningkat dari 6,86 juta ton menjadi 7,23 juta ton, naik 5,38 persen. Sementara itu, harga rata-rata global untuk komoditas ini naik tipis 1,05 persen dari US$1.205,13 per ton menjadi US$1.217,82 per ton. Komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 10,67 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia selama Januari–April 2025.

Berbeda dengan dua komoditas tersebut, nilai ekspor batu bara justru mengalami penurunan signifikan sebesar 19,74 persen, dari US$10,18 miliar pada Januari–April 2024 menjadi US$8,17 miliar pada periode yang sama tahun ini. Volume ekspor batu bara juga menurun dari 130 juta ton menjadi 122,76 juta ton atau turun 5,79 persen. Harga rata-rata batu bara di pasar global turut melemah dari US$78,20 per ton menjadi US$66,53 per ton, turun 14,92 persen. Komoditas ini menyumbang 9,89 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia dalam periode tersebut.

Secara keseluruhan, ketiga komoditas unggulan ini—CPO dan turunannya, besi dan baja, serta batu bara—berkontribusi sebesar 29,10 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional pada Januari hingga April 2025.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top