Montreal | EGINDO.co – Nigeria akan mempertimbangkan untuk membeli jet penumpang C919 China yang baru disertifikasi karena maskapai penerbangan Nigeria Air yang baru tumbuh di negara itu menjadi 30 pesawat pada sekitar tahun 2025, kata Menteri Penerbangan Hadi Sirika pada hari Sabtu.
Sirika mengatakan maskapai baru itu akan memiliki campuran pesawat Airbus dan Boeing, tetapi menambahkan maskapai itu juga bersedia untuk melihat jet berbadan sempit China, yang disertifikasi oleh regulator China pada hari Jumat.
“Kami belum melihat C919 itu. Tetapi jika itu sebagus yang lain mengapa tidak,” katanya kepada Reuters di sela-sela pertemuan tiga tahunan badan penerbangan PBB di Montreal, Kanada.
Pada hari Jumat, China memuji pengembangan jet penumpang jarak menengah pertamanya sebagai perwujudan dari upaya negara itu menuju swasembada, dengan persetujuan keselamatan diberikan kepada sebuah pesawat yang bertujuan untuk menantang raksasa pesawat Barat untuk memesan.
Pesawat C919 pertama, yang dirancang untuk bersaing dengan model lorong tunggal populer yang dibuat oleh Airbus dan Boeing, akan dikirimkan pada akhir tahun, kata Kantor Berita Xinhua.
Masih belum jelas kapan pesawat itu akan disertifikasi oleh Amerika Serikat atau Eropa, membuka jalan untuk penjualan di sebagian besar pasar luar negeri, tetapi analis industri mengatakan akan membutuhkan waktu hingga satu dekade sebelum China dapat secara serius menangani duopoli Boeing-Airbus yang ada.
“China dan Nigeria (memiliki) hubungan yang sangat ramah dan bersahabat dengan saling menguntungkan,” kata Sirika.
Selama beberapa dekade, China telah meminjamkan miliaran dolar ke Afrika untuk membangun rel kereta api, pembangkit listrik, dan jalan raya saat negara itu memperdalam hubungan dengan benua itu sambil mengekstraksi mineral dan minyak.
Nigeria, negara terpadat di Afrika, adalah importir utama barang-barang China, dengan nilai $23 miliar pada tahun 2021.
Jaringan transportasi dan listrik Nigeria yang buruk telah menghambat pertumbuhan ekonomi selama beberapa dekade, menahan distribusi kekayaan di ekonomi terbesar Afrika di mana 40 persen orang hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Namun, negara ini sedang mengembangkan sektor penerbangannya, di mana lalu lintas sekarang berada di atas tingkat pra-pandemi COVID-19, kata Sirika. Maskapai ini merupakan salah satu janji kampanye pemilihan Presiden Muhammadu Buhari tahun 2015.
Sumber : CNA/SL