Beijing | EGINDO.co – Perwakilan dari Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam menyerukan kerja sama air lebih lanjut selama kunjungan lokasi dua pembangkit listrik tenaga air yang terlibat dalam Kerja Sama Lancang-Mekong.
Tahun ini menandai peringatan lima tahun Kerjasama Lancang-Mekong, dan kunjungan lapangan serta pertemuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pekan Kerjasama Lancang-Mekong 2021 yang diadakan di Yunnan pada tanggal 26-29 April.
Ini adalah pertama kalinya dalam lima tahun utusan diplomatik tersebut mengamati langsung pengoperasian PLTA Tiongkok di sepanjang Sungai Lancang secara langsung.
Perwakilan tersebut mengunjungi stasiun pembangkit listrik tenaga air Nuozhadu dan Jinghong, bendungan Cina yang terdekat dengan negara-negara Mekong dan sebuah desa pemukiman kembali di sepanjang Lancang. Mereka juga menghadiri pertemuan tentang kerja sama sumber daya air.
Thongsavanh Phyathep, penasihat menteri Kedutaan Besar Laos di Beijing, mengatakan bahwa dia memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proyek China setelah tur ke Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Nuozhadu dan Desa Manmi.
“Sangat bermanfaat bagi kami untuk melakukan perjalanan hari ini,” katanya. “Kami berkeliling dan mengunjungi proyek bendungan dan desa. Kami telah melihat banyak hal yang berkembang dengan alam.”
Zhong Yong, Ketua Kelompok Kerja Gabungan Kerja Sama Sumber Daya Air Lancang-Mekong Cooperation asal China, mengatakan semangat dari program tersebut adalah keenam negara tersebut merupakan satu keluarga besar. “Kami selalu mempertanggungjawabkan bagian kami [dari] tanggung jawab dan bagian [dari] masa depan kami,” kata Zhong.
Para utusan tersebut mengatakan kerja sama sumber daya air, prioritas Kerja Sama Lancang-Mekong, telah diperkuat, berkat dukungan kuat dari China dan upaya bersama enam negara, yang meningkatkan kapasitas tata kelola air di enam negara dan memberi manfaat bagi mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakat. -makhluk.
“[Kerja sama] ini membantu meningkatkan pembangunan kepercayaan dan memfasilitasi pengelolaan air yang efektif di semua negara hilir di Mekong,” kata Mongkol Visitstump, Konsul Jenderal Thailand di Kunming, mencatat bahwa hal itu akan menguntungkan transportasi jalur air dan penggunaan air untuk tujuan lain, seperti pertanian.
Semua pihak sepakat akan lebih memperkuat komunikasi di bidang sumber daya air dan luar negeri serta secara bersama-sama memberikan kontribusi yang terbaik untuk memajukan kerja sama sumber daya air Lancang-Mekong.
Sumber : CGTN/SL