Negara Eropa Beli Senjata AS $1 Miliar untuk Ukraina Lewat Skema NATO Baru

Zelenskyy dan Trump Berbicara Menjelang Batas Waktu
Zelenskyy dan Trump Berbicara Menjelang Batas Waktu

Stockholm | EGINDO.co – Belanda, Swedia, Norwegia, dan Denmark akan membeli persenjataan Amerika senilai US$1 miliar untuk mendukung pertahanan Ukraina melawan Rusia, demikian disampaikan ketiga negara tersebut pada Selasa (5 Agustus), menandai putaran pertama pengeluaran di bawah inisiatif baru NATO.

Kesepakatan tersebut dicapai melalui Daftar Persyaratan Prioritas Ukraina (PURL), sebuah mekanisme yang diluncurkan bulan lalu oleh Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte untuk mengefisienkan dukungan pertahanan sekutu bagi Kyiv. Washington melepaskan persenjataan dan peralatan militer untuk Ukraina dari cadangannya dalam bentuk US$500 juta.

Menghentikan Kemajuan Rusia

Pemerintah Belanda mengumumkan pembelian senilai €500 juta (US$577 juta) dari cadangan AS, termasuk suku cadang untuk sistem rudal Patriot. Ketiga negara Skandinavia tersebut akan bersama-sama menyumbangkan US$500 juta dalam bentuk bantuan militer, dengan Swedia menyumbang US$275 juta.

“Dengan mendukung Ukraina dengan tekad, kami meningkatkan tekanan pada Rusia untuk bernegosiasi,” ujar Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans dalam sebuah unggahan di X, menyebut serangan udara Rusia yang hampir setiap hari sebagai “teror murni.”

“Semakin Rusia mendominasi Ukraina, semakin besar pula bahaya bagi Belanda dan sekutu NATO kami,” ujarnya.

Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson mengatakan Ukraina berjuang demi “keamanan kami” dan juga keamanannya sendiri. Stockholm mengatakan donasinya akan mencakup sistem pertahanan udara, amunisi Patriot, senjata anti-tank, amunisi, dan suku cadang.

Zelenskyy dan Trump Berbicara Menjelang Batas Waktu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik komitmen baru tersebut, menyebutnya sebagai “inisiatif yang sangat kuat yang secara signifikan meningkatkan kemampuan kami untuk melindungi nyawa.”

“Langkah-langkah ini merupakan fondasi baru yang nyata bagi keamanan jangka panjang di seluruh Eropa. Rusia tidak akan pernah mengubah Eropa menjadi benua perang,” ujarnya.

Zelensky mengatakan ia berbicara dengan Trump pada hari Selasa, tiga hari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan presiden AS bagi Rusia untuk mengajukan proposal guna mengakhiri perang. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Zelensky mengatakan keduanya membahas sanksi dan “kerja sama pertahanan bilateral,” tanpa memberikan detail lebih lanjut.

NATO Memuji Kecepatan Dukungan

Rutte memuji Belanda sebagai negara pertama yang mengumumkan pendanaan di bawah skema baru tersebut dan menyambut baik dukungan Skandinavia tersebut.

“Sejak awal invasi skala penuh Rusia, Denmark, Norwegia, dan Swedia telah teguh dalam mendukung Ukraina. Saya memuji sekutu-sekutu ini atas upaya cepat mereka untuk mewujudkan inisiatif ini,” kata Sekjen NATO tersebut.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top