Jakarta | EGINDO.co -Memasuki musim kemarau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan peringatan dini terkait kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah NTT. yang saat ini sudah terjadi tetapi belum 100% terjadi di seluruh wilayah NTT (Nusa Tenggara Timur), meskipun demikian para petani di himbau untuk mempersiapakan optimalisasi penggunaan air dengan baik, sehingga pada saat terjadinya kemarau panjang petani tidak mengalami kerugian akibat gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Koli mengatakan, iklim kemarau tahun 2022 seluruh petani harus berhati-hati dalam penggunaan air serta menghindari tanaman yang banyak membutuhkan air.
Keterbatasan air untuk mengantisipasi musim kemarau yang akan terjadi beberapa bulan kedepan Kepala Desa Mata Air Kabupaten Kupang Benyamin Kanuk mengatakan, desa mata air yang memiliki sebanyak 13 kelompok tani terdiri dari Hortikultura padi dan sawah memastikan optimalisasi air di desa tersebut tidak berkekurangan sebab berdasarkan uji petik debit air masih tinggi dan memiliki saluran air yang permanen di desa tersebut.
Berdasarkan informasi tentang hari tanpa hujan yang sudah terjadi di wilayah NTT ,Kepala Stasiun Badan Krimatologi kelas II kupang Rahmatulo Aji mengatakan, beberapa wilayah sudah memasuki musim kemarau tetapi belum 100% di seluruh wilayah NTT dan terdapat 2 wilayah NTT yang memiliki kategori hari tanpa hujan sangat panjang tidak terjadi hujan selama 31 sampai 60 hari di Kabupaten Sunda Timur dan Kabupaten Dollo.
Diperkirakan puncak musim kemarau di NTT akan terjadi di bulan Agustus, warga diminta untuk tidak membuang puntung rokok sembarang ataupun petasan yang membuat api mudah tersambar pada rumput dan daun kering, apalagi saat ini angin di wilayah NTT sudah mulai terasa cukup kencang.
“Jika ada titik api maka dapat merambat dengan cepat akibat angin yang kencang sehingga harus dihindari,” pungkasnya.
Sumber: pro3 RRI/Sn