Muscab IMM, Shohibul: Pemikiran Bagi Solusi Masalah Bangsa

Shohibul Anshor Siregar
Shohibul Anshor Siregar

Medan | EGINDO.co – Muscab Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Binjai, Sumatera Utara, 18 – 19 Desember 2021 memberikan sumbangsih pemikiran untuk solusi masalah bangsa. Ada dua hal penting yang sebaiknya menjadi perhatian utama dalam muscab VII IMM Kota Binjai.

Hal itu dikatakan tokoh masyarakat Muhammadiyah, Shohibul Anshor Siregar dalam relisnya kepada EGINDO.co Sabtu (18/12/2021).

Katanya pertama, revitalisasi khittah IMM sebagai kader umat dan kader bangsa yang memprasyaratkan aqidah yang kuat dan intelektualitas yang tajam. IMM organisasi kader sepi pamrih dalam loyalitas amal yang sejatinya dengan karakter itu memosisikan gerakannya otomatis tak terlalu pragmatis dan tak begitu mencemburui kalangan yang giat dalam orientasi jangka pendek. Kedua, berusaha menemukan, setidaknya dalam pemikiran rekomendatif, akar masalah yang menerpa umat dan bangsa saat ini. Untuk itu Shohibul berharap kader agar memberikan sumbangsih pemikiran untuk solusi masalah bangsa.

Baca Juga :  Kemenparekraf: Jadilah Wisatawan Yang Bertanggung Jawab

Dijelaskan Shohibul Anshor Siregar yang juga Dosen Fisip UMSU Medan, Koordinator Umum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya (‘nBASIS) pada saat Orde Baru memulai agenda bertendensi kuat developmentalisme tempohari, tokoh IMM yang saat itu (1980-an) di bawah kepemimpinan Djazman Alkindi, perasaan cemas mereka nendorong kajian intensif sehingga planned social change tidak boleh tak memosisikan raktat sebagai subjek.

Menurutnya waktu itu DPP IMM menyurati Presiden dan Lembaga-lembaga Negara termasuk MPR agar melakukan referendum untuk menguji pendapat rakyat tentang hala tuju pembangunan. Kita tahu UU referendum sendiri baru terbit tahun 1985. IMM saat itu hanya mengedepankan obligasi moral sebagai intelektual organik yang memiliki tanggung jawab untuk bangsa.

Baca Juga :  Saham Di Jaringan Hot Pot China Haidilao Melonjak

Begitu juga saat Zulkabir memimpin DPP IMM yang mengkritisi tajam arah pembangunan kepemudaan yang betorientasi pengedepanan command culture. Juga dinyatakan kekhawatiran kualitas generasi penerus bangsa jika pola pembinaan pemuda terlalu pragmatis sesuai kepentingan kelanggengan kekuasaan rezim saat itu. “Dari Binjai saya berharap bukan popularitas sebuah nama yang memenangi permusyawaratan untuk jabatan Ketua Umum PC IMM. Saya harap mereka memberi sumbangsih pemikiran untuk solusi masalah bangsa,” kata Shohibul Anshor Siregar.@

Rel/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top