Medan | EGINDO.com – Hanya tinggal hitungan hari, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, akan menjadi pusat perhatian ribuan keturunan Silau Raja yang bernaung di bawah Punguan Silauraja Indonesia. Organisasi kemasyarakatan yang mewadahi marga Malau, Manik, Ambarita, dan Gurning ini akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) II pada tanggal 24 hingga 26 Oktober 2025 mendatang.
Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Munas II, Burhan Gurning dalam siaran persnya kepada EGINDO.com pada Rabu (22/10/2025). Diinformasikan bahwa Munas II 2025 ini diprediksi tidak hanya fokus pada internal organisasi, tetapi juga akan menghasilkan komitmen kuat untuk bersinergi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau, sejalan dengan program pemerintah pusat.
Burhan Gurning, mengatakan fokus utama membangun ekonomi daerah dimana bahwa pada Munas II 2025 Punguan Silauraja di Pekanbaru bukan sekadar ritual organisasi, melainkan penentuan arah strategis untuk kontribusi nyata di perantauan. “Kami menyadari bahwa sebagai organisasi besar, peran kami harus meluas dari sekadar urusan adat. Munas II ini akan mengunci komitmen Punguan Silauraja untuk aktif dalam penguatan ekonomi daerah Riau,” ujar Burhan.
Dipaparkannya bahwa fokusnya antara lain adalah mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) anggota, menciptakan jaringan bisnis antar sesama keturunan Silau Raja, serta memfasilitasi investasi di sektor-sektor potensial di Riau. Langkah ini merupakan bentuk dukungan langsung terhadap program pemerintah pusat dalam pemerataan pembangunan ekonomi hingga ke daerah.
Disamping itu juga akan memilih nakhoda yang visioner. “Agenda paling krusial dalam Munas II adalah pemilihan Ketua Umum DPP Punguan Silauraja Indonesia untuk periode selanjutnya. Harapannya, kepemimpinan baru yang terpilih akan memiliki visi ekonomi yang kuat dan mampu menerjemahkan semangat persatuan (holong) menjadi program kerja yang professional,” kata Burhan Gurning.
Sementara itu pada kesempatan yang berbeda Ketua Umum Punguan Silauraja Indonesia
Daslan Malau mengatakan Punguan Silauraja harus mampu menjaga warisan adat budaya dan sekaligus berinovasi.
“Kepengurusan baru harus mampu menjadi jembatan antara potensi ekonomi anggota dengan peluang di Riau. Ini adalah saatnya kami membuktikan bahwa organisasi adat juga dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi yang tangguh dan terintegrasi,” kata Daslan Malau menjelaskan.
Ketua Umum Punguan Silauraja Indonesia menyampaikan selain isu ekonomi, Munas II juga akan membahas evaluasi kinerja, penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta perumusan program kerja lima tahun ke depan. Keseimbangan antara melestarikan nilai-nilai luhur budaya Batak warisan Silau Raja dan kebutuhan untuk berinovasi dalam bidang sosial-ekonomi menjadi tema sentral dalam setiap sesi musyawarah.
“Dengan kehadiran perwakilan dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Indonesia, Munas II Punguan Silauraja di Pekanbaru diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang tidak hanya mempererat tali persaudaraan (parsaoran), tetapi juga memberikan dampak positif signifikan bagi Provinsi Riau dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Daslan Malau menegaskan.@
Rel/fd/timEGINDO.com