Jakarta | EGINDO.co – Muhammadiyah kemungkinan bakal mendapat jatah tambang bekas Adaro atau bekas Arutmin. Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai Rapat Kerja bersama Komisi VII, Kamis (12/9/2024) lalu di Jakarta.
Diakuinya sudah ngomong bisa dari eks atau bekas Adaro atau bekas Arutmin dan sekarang masih dikaji mendalam dan belum final. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga menyampaikan akan segera membagikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) kepada Muhammadiyah selaku salah satu organisasi masyarakat (ormas) keagamaan di Indonesia.
Sementara itu Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah, Muhadjir Effendy mengungkapkan saat ini Organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang. Muhadjir yang juga sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu mengungkapkan saat ini Muhammadiyah sudah membangun strategic company yang nantinya akan menjadi perusahaan induk untuk pengelolaan tambang bagi Muhammadiyah, dan juga operating company.
Hal itu diungkapkan Muhadjir Effendy kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (12/9/2024) lalu dan dijelaskannya nantinya operating company akan bekerja sama dengan kontraktor untuk melakukan operasi tambang, seperti melakukan survei awal menentukan kelayakan pertambangan dan lainnya.
Menurut Muhadjir, nantinya perusahaan tambang Muhammadiyah akan melibatkan SDM yang ahli dalam pertambangan. Pihaknya juga sudah bekerja sama kerja sama dengan 5 fakultas pertambangan yang ada di perguruan tinggi Muhammadiyah, guna melakukan survei awal. Katanya tidak akan terburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya, tapi disiapkan dulu institusi di dalam Muhammadiyah.@
Bs/timEGINDO.co