Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum, AKBP (Purn) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., menanggapi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan angkutan barang di pintu Tol Ciawi, Bogor. Insiden tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Budiyanto menilai bahwa kecelakaan dengan penyebab serupa, yakni dugaan rem blong, sudah sering terjadi. Oleh karena itu, menurutnya, pihak pemangku kepentingan harus segera mencari solusi berupa langkah mitigasi, salah satunya dengan membangun jalur penyelamat di lokasi-lokasi rawan kecelakaan.
“Jalur penyelamat memang sudah tersedia di beberapa tempat, seperti di wilayah Jawa Tengah dan daerah lainnya. Namun, jumlahnya masih sangat terbatas. Seharusnya, di lokasi atau jalan yang memiliki potensi tinggi terjadinya kecelakaan akibat rem blong, jalur penyelamat mutlak diperlukan,” ujar Budiyanto, Selasa (5/2/2025).
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kecelakaan di pintu Tol Ciawi kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) atau kelalaian pengemudi. Namun, ia menekankan pentingnya penyelidikan dan penyidikan yang komprehensif dengan meminta keterangan dari berbagai pihak terkait.
“Pemeriksaan tidak hanya sebatas kepada pengemudi, tetapi juga harus melibatkan pimpinan perusahaan angkutan dan pihak lain yang bertanggung jawab. Salah satu aspek yang perlu ditelusuri adalah apakah kewajiban uji kir kendaraan setiap enam bulan telah dilaksanakan dengan baik,” tambahnya.
Budiyanto menegaskan bahwa prinsip utama dalam penyidikan adalah memastikan seluruh aspek diperiksa secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terus berulang. Ia berharap langkah konkret segera diambil guna meningkatkan keselamatan di jalan raya. (Sadarudin)