Minyak Turun Seiring Harapan Gencatan Senjata Di Timur Tengah

Harga Minyak Turun
Harga Minyak Turun

New York | EGINDO.co – Harga minyak turun untuk hari ketiga pada hari Rabu di tengah meningkatnya harapan akan perjanjian gencatan senjata di Timur Tengah dan meningkatnya persediaan dan produksi minyak mentah di AS, konsumen minyak terbesar di dunia.

Minyak mentah berjangka Brent untuk bulan Juli turun 70 sen, atau 0,8 persen, menjadi $85,63 per barel pada pukul 04.56 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk bulan Juni turun 75 sen, atau 0,9 persen, menjadi $81,18 per barel.

Harapan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera terwujud, menyusul dorongan baru yang dipimpin oleh Mesir untuk menghidupkan kembali perundingan yang terhenti antara keduanya, mendorong harga minyak turun.

Baca Juga :  7.538 Kasus Baru Covid-19 Di Singapura, 10 Meninggal

“Potensi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah meredakan kekhawatiran akan eskalasi konflik dan kemungkinan gangguan pasokan,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan pada hari Rabu.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa berjanji untuk melanjutkan serangan yang telah lama dijanjikan di kota Rafah di Gaza selatan, apa pun tanggapan Hamas terhadap proposal terbaru untuk menghentikan pertempuran dan mengembalikan sandera Israel.

Yang juga menekan harga adalah membengkaknya persediaan minyak mentah AS dan meningkatnya pasokan minyak mentah.

Produksi AS naik menjadi 13,15 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dari 12,58 juta barel per hari pada bulan Januari, peningkatan bulanan terbesar dalam sekitar 3,5 tahun, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Selasa.

Baca Juga :  Minyak Naik Di Tengah Perselisihan Batas Harga Minyak Rusia

“Tanda-tanda inflasi yang terus berlanjut juga meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan minyak mentah. Hal ini terjadi menjelang musim mengemudi di AS, di mana permintaan bensin meningkat pesat,” kata analis di ANZ.

Untuk menjaga agar minyak tidak tergelincir lebih jauh, produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terlihat turun 100.000 barel per hari pada bulan April menjadi 26,49 juta barel per hari, menurut survei Reuters pada hari Selasa.

Survei tersebut mencerminkan penurunan ekspor dari Iran, Irak, dan Nigeria dengan latar belakang pengurangan pasokan sukarela yang dilakukan oleh beberapa anggota yang sepakat dengan aliansi OPEC+ yang lebih luas.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top