Tokyo | EGINDO.co – Harga minyak turun pada awal perdagangan Rabu, terbebani oleh kekhawatiran suku bunga AS akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dan pertumbuhan ekonomi dapat semakin melambat di negara importir minyak mentah utama Tiongkok dan merugikan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah Brent turun 17 sen, atau 0,2 persen, menjadi $83,86 per barel pada 0031 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $79,56 per barel, turun 8 sen, atau 0,1 persen.
Kedua benchmark tersebut kehilangan sekitar 0,5 persen pada hari Selasa.
Pasar sedang menunggu petunjuk mengenai prospek suku bunga dari para pembuat kebijakan ketika pejabat Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa, Bank of England dan Bank of Japan akan berkunjung ke Jackson Hole, Wyoming, untuk konferensi bank sentral tahunan mereka nanti malam. pekan.
“Investor enggan mengambil posisi besar menjelang Simposium Jackson Hole akhir pekan ini karena mereka ingin mencari petunjuk untuk langkah selanjutnya yang dilakukan Federal Reserve AS,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.
“Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga dan lesunya permintaan di Tiongkok diperkirakan akan lebih besar dibandingkan pengetatan pasokan dari OPEC+ dalam jangka pendek,” ujarnya.
China, ekonomi terbesar kedua di dunia, dianggap penting untuk menopang permintaan minyak selama sisa tahun ini. Pertumbuhan yang lemah telah membuat pasar frustasi karena stimulus yang dijanjikan tidak memenuhi harapan, termasuk penurunan suku bunga pinjaman utama yang lebih kecil dari perkiraan pada hari Senin.
Dari sisi pasokan, Arab Saudi telah mengajukan diri untuk mengurangi produksi sebanyak 1 juta barel per hari (bph) mulai Juli hingga September, dan Rusia berencana mengurangi ekspor pada bulan Agustus sebesar 500.000 barel per hari, yang merupakan bagian dari kesepakatan di antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, pengelompokan yang dikenal sebagai OPEC+, untuk mengekang pasokan dan mendukung harga.
Sementara itu, stok minyak mentah terus menurun di AS, turun sekitar 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Itu adalah penarikan yang sedikit lebih kecil dari penurunan 2,9 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. Laporan mingguan dari Administrasi Informasi Energi, badan statistik Departemen Energi AS, akan dirilis pada pukul 14.30 GMT pada hari Rabu.
Sumber : CNA/SL