Minyak Stabil Setelah Kenaikan Mengejutkan Stok Minyak AS

Harga Minyak Datar
Harga Minyak Melemah

New York | EGINDO.co – Harga minyak sedikit berubah pada awal perdagangan hari Rabu setelah data industri menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin AS, mengimbangi kekhawatiran tentang pengetatan pasokan menjelang pengurangan produksi oleh produsen OPEC.

Sebagai tanda ketatnya pasar, minyak mentah berjangka AS telah berbalik mundur, dengan kontrak bulan depan diperdagangkan 6 sen lebih tinggi dari bulan kedua.

Minyak mentah Brent turun 5 sen pada $85,57 per barel pada 0029 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 6 sen menjadi $81,48 per barel.

Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah naik sekitar 380.000 barel dalam pekan yang berakhir 7 April, kata beberapa sumber, dibandingkan dengan perkiraan delapan analis yang disurvei Reuters untuk penurunan 600.000 barel.

Baca Juga :  AS Kecam Rusia Uji Coba Rudal Luar Angkasa

Pada saat yang sama, persediaan bensin naik sekitar 450.000 barel, menurut laporan API, sementara para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.

Pemerintah AS akan merilis data stok pada pukul 10:30 pagi (1430 GMT) pada hari Rabu.

Harga telah naik sekitar 2% pada hari Selasa di tengah harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat pengetatan kebijakannya setelah rilis data harga konsumen AS pada hari Rabu.

Presiden Federal Reserve Bank Philadelphia Patrick Harker mengatakan dia merasa bank sentral AS mungkin akan segera menaikkan suku bunga, sementara Presiden Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia yakin inflasi, yang saat ini berada pada tingkat 5 persen berdasarkan ukuran yang disukai Fed, akan mencapai “pertengahan tiga persen” pada akhir tahun ini.

Baca Juga :  Kemenkes: Sehat Festival 2024, Sehat itu Gampang

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan pada hari Selasa bahwa kerentanan sistem keuangan yang mengintai dapat meletus menjadi krisis baru dan melukai pertumbuhan global tahun ini, tetapi mendesak negara-negara anggota untuk terus memperketat kebijakan moneter untuk melawan inflasi yang terus-menerus tinggi.

Laporan bulanan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan dirilis pada hari Kamis dan Badan Energi Internasional pada hari Jumat, yang akan memperbarui perkiraan permintaan dan suplai minyak.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top