Singapura | EGINDO.co – Harga minyak bertahan stabil pada hari Selasa di tengah ketidakpastian atas pengurangan produksi sukarela oleh OPEC+ dan ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent naik tipis 13 sen menjadi $78,16 per barel pada pukul 01.06 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 18 sen menjadi $73,22 per barel.
Harga minyak telah menurun pada sesi perdagangan sebelumnya karena para pedagang meragukan pengurangan pasokan oleh OPEC+ akan berdampak signifikan, dan penguatan dolar AS membebani harga komoditas secara umum, kata analis CMC Markets, Tina Teng.
Dolar yang lebih kuat biasanya membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga dapat mengurangi permintaan minyak.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, pada hari Kamis menyetujui pengurangan produksi sukarela dengan total sekitar 2,2 juta barel per hari (bpd) untuk kuartal pertama tahun 2024, yang dipimpin oleh Arab Saudi. pemotongan sukarela saat ini.
Setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia.
Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan kepada Bloomberg dalam sebuah wawancara pada hari Senin bahwa pengurangan produksi minyak OPEC+ dapat “tentu saja” terus berlanjut melewati kuartal pertama jika diperlukan.
Namun, dimulainya kembali pertempuran dalam perang Israel-Hamas memicu kekhawatiran pasokan, seperti halnya serangan terhadap tiga kapal komersial di perairan internasional di Laut Merah bagian selatan.
Insiden-insiden tersebut terjadi setelah serangkaian serangan di perairan Timur Tengah sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sumber : CNA/SL