Minyak Naik setelah OPEC+ Perpanjang Pengurangan Produksi

Harga Minyak Naik
Harga Minyak Naik

New York | EGINDO.co – Harga minyak naik pada hari Senin setelah anggota OPEC+ setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal kedua, sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.

Minyak Brent berjangka naik 28 sen, atau 0,3 persen, menjadi $83,83 per barel pada pukul 01.34 GMT, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 20 sen, atau 0,3 persen, menjadi $80,17 per barel.

Pemangkasan produksi yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya (OPEC+) diperkirakan akan meredam pasar di tengah kekhawatiran ekonomi global dan peningkatan produksi di luar kelompok tersebut, dengan pengumuman Rusia yang mengejutkan beberapa analis.

Baca Juga :  Dolar Menguat Jelang Data Inflasi Global

Rusia akan memangkas produksi dan ekspor minyaknya sebanyak 471.000 barel per hari (bpd) tambahan pada kuartal kedua, melalui koordinasi dengan beberapa negara peserta OPEC+, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak pada hari Minggu.

“Tanda-tanda pengetatan di pasar fisik terus mendorong harga minyak mentah lebih tinggi. Pemotongan produksi oleh aliansi OPEC+ terus mengurangi pasokan karena pasar khawatir terhadap ketegangan baru di Timur Tengah,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Meningkatnya ketegangan geopolitik akibat konflik Israel-Hamas dan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah telah mendukung harga minyak pada tahun 2024, meskipun kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi masih membebani.

Kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran bersumpah pada hari Minggu untuk terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden setelah tenggelamnya kapal milik Inggris Rubymar.

Baca Juga :  Intel AS Peringatkan Akan Lebih Banyak Kekerasan Oleh QAnon

Dalam beberapa komentar paling keras yang dilontarkan pemimpin senior AS, Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Minggu menuntut kelompok militan Palestina Hamas menyetujui gencatan senjata segera selama enam minggu sambil dengan tegas mendesak Israel berbuat lebih banyak guna meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza.

Washington bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat dan berupaya untuk menerapkan gencatan senjata pada awal Ramadhan, seminggu lagi. Seorang pejabat AS pada hari Sabtu mengatakan Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top