London | EGINDO.co – Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada hari Rabu, memangkas sebagian kerugian hari sebelumnya, karena penurunan persediaan minyak mentah AS dan kekhawatiran tentang Badai Francine yang mengganggu produksi AS mengimbangi kekhawatiran tentang lemahnya permintaan global.
Stok minyak mentah AS turun 2,793 juta barel, bensin turun 513.000 barel dan persediaan sulingan naik 191.000 barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute minggu lalu pada hari Selasa.
Minyak mentah Brent berjangka naik $1,10, atau 1,6 persen, menjadi $70,29 per barel pada pukul 08.07 GMT, sementara minyak mentah AS naik $1,11, atau 1,7 persen, menjadi $66,86.
“API memberikan sedikit kenyamanan karena menunjukkan penurunan yang cukup besar dalam stok minyak mentah, penarikan bensin yang melebihi perkiraan, dan sedikit peningkatan dalam persediaan sulingan,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.
Kedua patokan minyak anjlok pada hari Selasa, dengan Brent jatuh di bawah $70 ke level terendah sejak Desember 2021 dan minyak mentah AS turun ke level terendah sejak Mei 2023, setelah OPEC merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak 2024 untuk kedua kalinya.
Kekhawatiran tentang Badai Francine yang mengganggu produksi di Amerika Serikat, produsen terbesar di dunia, juga memberikan dukungan, kata analis lainnya.
“Pasar bangkit kembali secara otonom karena penurunan hari Selasa cukup besar,” kata Yuki Takashima, ekonom di Nomura Securities, seraya menambahkan kekhawatiran gangguan pasokan dari Francine juga memberikan dukungan.
Sekitar 24 persen produksi minyak mentah dan 26 persen produksi gas alam di Teluk Meksiko AS terhenti akibat badai tersebut, kata Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS (BSEE) pada hari Selasa.
Menyusul laporan hari Selasa dari API, sebuah kelompok industri, angka inventaris resmi dari pemerintah AS akan dirilis pada pukul 14.30 GMT.
Sebelas analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata bahwa inventaris minyak mentah naik sekitar 1 juta barel dan stok bensin turun 0,1 juta barel.
Sumber : CNA/SL