New York | EGINDO.co – Harga minyak sedikit lebih tinggi pada hari Selasa karena krisis Timur Tengah meningkat dan data pelacakan kapal menunjukkan semakin banyak kapal tanker yang mengubah arah dari Laut Merah sebagai respons terhadap serangan di wilayah tersebut oleh gerakan Houthi Yaman.
Minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen, atau sekitar 0,2 persen, menjadi $78,27 per barel pada pukul 00.02 GMT. Kontrak tersebut telah diselesaikan 14 sen lebih rendah pada hari Senin.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 17 sen, atau 0,2 persen, menjadi $72,52 per barel setelah hari libur umum AS pada hari Senin.
Gerakan Houthi di Yaman akan memperluas sasarannya di wilayah Laut Merah dengan mencakup kapal-kapal Amerika Serikat, kata seorang pejabat dari kelompok yang bersekutu dengan Iran pada hari Senin, seraya berjanji untuk terus melakukan serangan setelah Amerika dan Inggris melakukan serangan terhadap lokasi mereka di Yaman.
Semakin banyak kapal tanker minyak yang menjauhi Laut Merah bagian selatan pada hari Senin, karena gangguan tersebut, meningkatkan biaya pengiriman dan waktu yang diperlukan untuk memindahkan minyak dari satu tempat ke tempat lain.
Menyusul serangan AS dan Inggris, Pasukan Maritim Gabungan (CMF) pimpinan AS yang berbasis di Bahrain pada hari Jumat memperingatkan semua kapal untuk menghindari Selat Bab al-Mandab di ujung selatan Laut Merah selama beberapa hari, kata badan kapal tanker INTERTANKO.
Ketegangan pelayaran regional juga menyebar ke sisi lain semenanjung itu pekan lalu ketika Iran menyita sebuah kapal tanker di selatan Selat Hormuz, koridor pelayaran penting lainnya.
Harga minyak naik 2 persen pada minggu lalu sebagai respons terhadap meningkatnya konflik di wilayah tersebut, namun kurangnya dampak langsung terhadap produksi minyak dapat membatasi kenaikan tersebut, menurut para analis.
Sumber : CNA/SL