Minyak Naik Karena Pemotongan Produksi Jaga Dukungan Pasar

Harga Minyak Naik
Harga Minyak Menguat

Singapura | EGINDO.co – Harga minyak naik pada awal perdagangan Selasa karena kekhawatiran pasokan yang timbul dari pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia mendukung pasar.

Minyak mentah Brent berjangka naik 37 sen, atau 0,4 persen, menjadi $85,71 per barel pada 0010 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $82,37 per barel, naik 43 sen atau 0,5 persen.

Kedua kontrak telah berakhir sekitar 1 persen lebih rendah pada sesi perdagangan sebelumnya karena investor bersiap untuk permintaan yang lebih lemah dari dua ekonomi terbesar dunia, China dan Amerika Serikat.

“Reli minyak mentah mengambil nafas, menghadapi resistensi teknis utama… Tapi pemotongan produksi Saudi dan Rusia bisa tetap menjadi faktor bullish ke pasar minyak,” kata analis CMC Markets Tina Teng dalam sebuah catatan.

Baca Juga :  Harga Minyak Pulih Dari Posisi Terendah, Penurunan Stok AS

Arab Saudi, pengekspor utama dunia, mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar satu juta barel per hari untuk satu bulan lagi termasuk September, menambahkan bahwa itu dapat memperpanjang pemotongan melampaui tanggal tersebut atau melakukan pemotongan produksi yang lebih dalam setelah September.

Rusia juga mengatakan akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada September.

“Tidak mengherankan melihat Arab Saudi mematuhi janjinya untuk mengurangi produksi mengingat peran kepemimpinannya di OPEC+,” kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia, mengacu pada Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia.

“Keputusan Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi hingga September meskipun Brent berjangka naik di atas $80 per barel menunjukkan bahwa kerajaan mungkin menargetkan harga yang lebih tinggi dari $80 per barel.”

Baca Juga :  Minyak Naik Seiring Debat Krisis Timur Tengah, Pasokan OPEC

Panel menteri OPEC+ yang bertemu pada hari Jumat tidak membuat perubahan pada kebijakan produksi minyak grup saat ini setelah keputusan Saudi untuk memperpanjang pemotongan produksi sukarela hingga September memicu reli.

OPEC+ telah menyetujui kesepakatan luas untuk membatasi pasokan hingga 2024 pada pertemuan kebijakan terakhirnya di bulan Juni. Itu mempertahankan pengurangan produksi minyak sebesar 3,66 juta barel per hari untuk tahun 2023, dan memperpanjang dan memperdalam pemotongan dari Januari 2024 dengan tambahan 1,4 juta barel per hari.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top