Minyak Naik Akibat Kejutan Penurunan Stok Minyak Mentah AS

Penurunan Stok Minyak Mentah AS
Penurunan Stok Minyak Mentah AS

Melbourne | EGINDO.co – Harga minyak naik pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan kuat di sesi sebelumnya, setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga turun pekan lalu tepat karena permintaan perjalanan jangka pendek meningkat dengan pelonggaran pembatasan pandemi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen, atau 0,3 persen, menjadi 84,38 dolar AS per barel pada 0132 GMT, menambah kenaikan 2,7 persen pada Selasa.

Minyak mentah berjangka Brent melonjak 36 sen, atau 0,4 persen, menjadi 85,14 dolar AS per barel, setelah naik 1,6 persen pada Selasa.

Pengetatan persediaan minyak global telah mendukung harga minyak mentah yang kuat selama beberapa bulan terakhir, dan data terbaru dari American Petroleum Institute memperkuat pandangan bahwa pasokan tetap terbatas.

Baca Juga :  Minyak Naik Karena Stok Turun, Bensin AS Melebihi Perkiraan

Menurut sumber pasar, data API menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel untuk pekan hingga 5 November, menentang perkiraan analis untuk peningkatan 2,1 juta dalam stok minyak mentah dalam jajak pendapat Reuters.

Pasar akan menunggu data persediaan mingguan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pada hari Rabu untuk melihat apakah itu mengkonfirmasi penarikan stok minyak mentah.

Lebih lanjut mendukung pandangan pasar tetap ketat, CEO raksasa perdagangan Vitol Group Russell Hardy mengatakan pada hari Selasa bahwa permintaan minyak telah kembali ke tingkat pra-pandemi dan bahwa kuartal pertama 2022 dapat melihat permintaan melebihi level 2019.

“Kemungkinan lonjakan hingga US$100 per barel jelas ada,” kata Hardy kepada Reuters Commodities Summit.

Baca Juga :  Harga Minyak Naik Lebih Dari 1% Karena Penarikan Besar-Besaran Stok Minyak AS

Keuntungan pasar pada hari Selasa terutama didorong oleh pandangan jangka pendek dari EIA, yang memproyeksikan harga bensin akan jatuh selama beberapa bulan ke depan.

Itu adalah faktor kunci yang diperhatikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menentukan apakah akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis di tengah kekhawatiran atas kenaikan harga bensin baru-baru ini.

“Laporan EIA … tidak mengekang kekhawatiran bahwa AS akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR),” kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top