New York | EGINDO.co – Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia pada hari Rabu setelah data industri menunjukkan penarikan stok minyak mentah dan bahan bakar AS, meningkatkan kekhawatiran pasokan.
Keuntungan datang di belakang berita dari Selasa bahwa Uni Eropa sedang mengerjakan sanksi baru terhadap Rusia karena mengobarkan perang terhadap Ukraina yang akan menargetkan industri minyak Moskow.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen diperkirakan akan menjelaskan rencananya pada Rabu, kata para pejabat.
Minyak mentah berjangka Brent naik 90 sen, atau 0,9 persen, menjadi $105,87 per barel pada 0001 GMT. Minyak mentah berjangka WTI naik $ 1,00, atau 1 persen, menjadi $ 103,41 per barel.
Stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Stok minyak mentah turun 3,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 April, kata sumber tersebut.
“Laporan API membuat orang berhenti mengkhawatirkan sisi permintaan dan mulai mengkhawatirkan sisi penawaran lagi,” kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.
Data pemerintah AS tentang stok akan dirilis pada hari Rabu.
Selama sesi sebelumnya, kekhawatiran permintaan yang berasal dari penguncian COVID-19 yang berkepanjangan di China menyebabkan harga turun lebih dari 2 persen.
Beijing sedang menguji penduduk secara massal untuk mencegah penguncian yang serupa dengan yang dilakukan Shanghai selama sebulan terakhir. Restoran-restoran di ibu kota ditutup untuk makan sementara beberapa blok apartemen ditutup rapat.
Sumber : CNA/SL