Minyak Naik 1% , Ekspor Rusia Turun, Gangguan Di Laut Merah

Harga Minyak Turun
Harga Minyak Turun

Singapura | EGINDO.co – Harga minyak naik hampir 1 persen di awal perdagangan Asia pada hari Senin, didukung oleh lebih rendahnya ekspor dari Rusia dan karena serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.

Minyak mentah berjangka Brent naik 69 sen, atau 0,9 persen, menjadi $77,24 per barel pada pukul 00.37 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $72,08 per barel, naik 65 sen, atau 0,9 persen.

“Cuaca buruk di Rusia berperan dalam penguatan pagi ini seperti halnya serangan Houthi terhadap kapal-kapal di dekat Yaman,” kata analis IG Tony Sycamore.

Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya akan memperdalam pengurangan ekspor minyak pada bulan Desember sebesar 50.000 barel per hari atau lebih, lebih awal dari yang dijanjikan, ketika eksportir terbesar dunia mencoba untuk mendukung harga minyak global.

Baca Juga :  Kedutaan AS Di Irak Diroket Setelah Serangan Di Pangkalan

Hal ini terjadi setelah Moskow menangguhkan sekitar dua pertiga pemuatan minyak mentah kelas ekspor utama Ural dari pelabuhan karena badai dan pemeliharaan terjadwal pada hari Jumat.

Perusahaan pelayaran, termasuk perusahaan pelayaran peti kemas terbesar di dunia MSC dan A.P. Moller-Maersk, mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka akan menghindari Terusan Suez ketika militan Houthi di Yaman meningkatkan serangan mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Bab al-Mandab adalah salah satu rute terpenting di dunia untuk pengiriman komoditas global melalui laut, khususnya minyak mentah dan bahan bakar dari Teluk yang menuju ke barat menuju Mediterania melalui Terusan Suez atau pipa SUMED di dekatnya, serta komoditas yang menuju ke timur menuju Asia. termasuk minyak Rusia.

Baca Juga :  Harga Minyak Naik,Optimis Permintaan China Kembali Berlanjut

Baik Brent maupun WTI mengakhiri penurunan mingguan terpanjang mereka dalam setengah dekade dengan kenaikan kecil minggu lalu setelah pertemuan Federal Reserve AS minggu lalu meningkatkan harapan bahwa kenaikan suku bunga telah berakhir dan pemotongan suku bunga akan segera dilakukan.

“Saya pikir yang sama pentingnya adalah pertemuan Fed yang dovish minggu lalu yang menghilangkan risiko hard landing terhadap perekonomian AS dan permintaan minyak mentah di masa depan,” kata Sycamore.

“Belum lagi gambaran teknikal minyak mentah mendukung pemulihan ke area $76/78,” tambahnya mengacu pada harga WTI.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top