Jakarta | EGINDO.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan, jumlah investor ritel di Indonesia naik 125 persen dari sekira 2,5 juta orang menjadi 5,6 juta di Juni 2021 ini.
Namun, jumlah tersebut belum seberapa jika menyimak laporan terbaru Statista Investment Behaviour Worldwide tahun 2019 terkait dengan perilaku para generasi milenial.
“Laporan itu menyebutkan di Hongkong, 57 persen generasi milenialnya telah berinvestasi,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara webinar “Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT #3)”, Jumat (13/08/2021).
Begitu juga di beberapa negara lain yakni Amerika Serikat 32 persen, Australia 28 persen, Inggris 24 persen, Jerman 23 persen, dan Perancis 18 persen investor ritel milenial telah melakukan investasi.
“Di kita (Indonesia), kalau kita menghitung sekarang ini ada 6 juta sekarang investor ritel, taruhlah setengahnya itu milenial, berarti baru 3 juta dari 70 juta anak-anak milenial. Jadi, baru sekira 3 persenan lebih sedikit, ini masih di bawah dan peluang untuk tumbuh itu akan sangat besar sekali,” kata Destry.
Menurut dia para generasi milenial di Indonesia harus terus mendapatkan edukasi yang baik tentang investasi, sehingga mereka terdorong untuk mau melakukannya sejak dini.
Terlebih lagi sekarang ini cara berinvestasi sangat mudah dengan munculnya beragam financial technology (fintech) yang menawarkan kemudahan berinvestasi.
Keberadaan fintech dinilainya sangat berpengaruh besar untuk mendorong minat generasi milenial yang telah akrab dengan teknologi.
“Rasa nasionalisme tidak ditunjukkan dengan mengangkat senjata dan melawan penjajah. Namun dengan kontribusi dan partipasi untuk membangun negeri, satu di antara yang bisa dilakukan sekarang ini adalah dengan melakukan investasi dalam pembangunan di Indonesia,” pungkasnya.
Sumber: Tribunnews/Sn