Mariupol | EGINDO.co – Pasukan Rusia berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal yang dikuasai Ukraina di kota tenggara Mariupol yang terkepung pada Minggu (24 April), kata para pejabat Ukraina, meskipun ada komentar Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu bahwa kompleks itu tidak perlu diambil alih.
Komando angkatan bersenjata Ukraina menulis di Facebook bahwa pasukan Rusia menembak dan melakukan “operasi ofensif” di daerah Azovstal, serta melakukan serangan udara terhadap infrastruktur sipil.
Serhiy Volyna, komandan pasukan brigade Marinir ke-36 Ukraina di Mariupol, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan seorang anggota parlemen oposisi yang ditayangkan di YouTube pada hari Minggu bahwa Rusia menyerang kompleks itu dengan pemboman udara dan artileri.
“Kami mengambil korban, situasinya kritis … kami memiliki sangat banyak orang yang terluka, (beberapa) sekarat, ini (situasi) yang sulit dengan senjata, amunisi, makanan, obat-obatan … situasinya memburuk dengan cepat,” kata Volyna, berbicara dari lokasinya di pabrik.
Konstantin Ivaschenko, pejabat yang ditunjuk sebagai walikota Mariupol oleh Rusia tetapi tidak diakui oleh Ukraina, membantah bahwa ada pertempuran yang terjadi di kota itu dalam komentar yang dilaporkan oleh outlet berita Rusia TASS pada hari Minggu.
Pabrik baja Azovstal adalah benteng utama Ukraina yang tersisa di Mariupol, sebuah kota yang telah mengalami pemboman berkelanjutan sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.
Sebelumnya pada hari Minggu, penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych menulis di Facebook bahwa “pasukan Rusia berusaha untuk menghabisi para pembela Azovstal dan lebih dari 1.000 warga sipil yang bersembunyi di pabrik”.
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Kemudian pada hari Minggu, Arestovych mengatakan dalam pidato video yang dirilis oleh kantor presiden bahwa Ukraina menawarkan kepada Rusia putaran negosiasi “khusus” yang akan diadakan di Mariupol untuk membahas nasib warga sipil dan pasukan Ukraina yang masih terjebak di kota itu.
Negosiasi akan dimaksudkan untuk menetapkan gencatan senjata segera di Mariupol, koridor kemanusiaan “beberapa hari”, dan pembebasan atau pertukaran pejuang Ukraina yang terperangkap di pabrik Azovstal, kata Arestovych.
Pasukan Rusia mengepung pabrik Azovstal pada awal Maret dan secara bertahap menguasai sebagian besar kota.
Kamis lalu, Putin menyatakan bahwa Mariupol telah “dibebaskan” dan secara terbuka mengatakan kepada menteri pertahanannya untuk membatalkan penyerbuan pabrik Azovstal untuk menyelamatkan nyawa tentara Rusia. Putin mengatakan pabrik itu harus “diblokir” sebagai gantinya.
Sumber : CNA/SL