Los Angeles | EGINDO.co – Houthi Yaman merusak dua kapal komersial dalam serangan rudal di Teluk Aden dalam 24 jam terakhir sebagai bagian dari kampanye kelompok milisi yang sedang berlangsung terhadap pengiriman laut internasional, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada hari Minggu (9 Juni).
Houthi yang didukung Iran menyerang Tavvishi, kapal kontainer berbendera Liberia dan milik Swiss dengan rudal balistik antikapal, kata CENTCOM. Kapal itu rusak, tetapi tidak ada awak yang terluka, menurut CENTCOM.
Dua rudal yang ditembakkan oleh Houthi menghantam Norderney, kapal kargo milik Jerman yang beroperasi di bawah bendera Antigua dan Barbados, kata CENTCOM. Kapal itu mengalami kerusakan, tetapi tidak ada awak yang terluka dan kapal melanjutkan perjalanannya, kata CENTCOM.
Houthi sebelumnya mengatakan mereka telah menyerang Tavvishi dan Norderney, dan mengklaim telah membakar yang terakhir.
MSC Ship Management adalah manajer Tavvishi, menurut data LSEG. Reuters tidak dapat segera menghubungi firma tersebut untuk memberikan komentar. Sunship Schiffahrtskontor, manajer Norderney menurut LSEG, juga tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Houthi menguasai wilayah Yaman yang paling padat penduduknya dan telah menyerang kapal-kapal dagang sejak November sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza. Militan tersebut telah menenggelamkan satu kapal, menyita kapal lain, dan menewaskan tiga awak kapal dalam serangan lainnya.
Kampanye mereka telah mengganggu pengiriman global dengan memaksa kapal-kapal untuk menghindari Terusan Suez di dekatnya dan mengalihkan rute perdagangan di sekitar Afrika. Tindakan tersebut juga telah memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah yang lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap target-target Houthi sebagai tanggapan atas serangan tersebut.
CENTCOM pada hari Minggu mengatakan pasukannya juga menghancurkan sistem udara tak berawak di atas Teluk Aden serta dua rudal jelajah serang darat dan satu peluncur rudal di wilayah-wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Sumber : CNA/SL