Milad ‘Aisyiyah 107: Semangat Perempuan Islam, Memperkokoh Dakwah Kemanusiaan

Milad 'Aisyiyah 107
Milad 'Aisyiyah 107

Oleh: Hasnil Aflah, S.Sos., M.I.Kom

Walau kegiatan memeriahkan Milad ‘Aisyiyah ke 107  terlihat lebih lama dengan cabang-cabang ‘Aisyiyah yang lain  juga  Daerah ‘Aisyiyah  di kota Medan namun semangat untuk memeriahkan Milad ‘Aisyiyah di ‘Aisyiyah Cabang Teladan  tetap berjalan dengan baik dan sportifitas.

Kegiatan yang dilakukan untuk memeriahkan Milad  ‘Aisyiyah ini  adalah lomba fardhu kifayah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Teladan Medan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua PCA Teladan Medan  yaitu Ibu Hilda Panggabean, S.Ag pada hari kamis, 11 Juli 2024/ 5 Muharram 1446 H dengan tema Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta. Perlombaan ini  dilaksanakan di lantai 2 Masjid Taqwa Muhammadiyah Ranting Surya, yang berlokasi di jl. Pulau Harapan, kelurahan Teladan Barat Medan. Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Teladan Medan (PCA) ini memiliki 4 ranting yaitu   Pimpinan Ranting (PR)  Sudirejo-I, Teladan Timur, Surya dan Kampung Harapan.

Seiring dengan kegiatan Milad ‘Aisyiyah yang dilaksanakan dilingkungan PCA Teladan Medan ini ‘Aisyiyah ranting  Sudirejo-1  menjadi peserta urutan  ke-3 untuk menunjukan kemampuan dalam proses fardhu kifayah yaitu bagian Mengkafani. Ranting ‘Aisyiyah Sudirejo-I ini pada  bulan 12 tahun 2023 yang lewat  telah menyelesaikan Musyawarah Rantingnya dengan terpilihnya  5 orang PH  yaitu  Yenni Andriani, S.E.,M.Ak menjadi   ketua umum,  Hasnil Aflah , S.Sos  menjadi  sekretaris , Rosmelidar menjadi Bendahara, Zakiyah Mursyida , S.Pd. dan Citra Utami, S.T., M.T masing-masing wakil ketua dan wakil sekretaris.

Sebelum PRA Sudirejo-I maju ke forum perlombaan peserta yang pertama menunjukkan kemahirannya adalah dari PRA Teladan Timur yang ketua ‘Aisyiyah rantingnya adalah Ibu Ethiek Suryani. Peserta fardhu kifayah dari Ranting Teladan Timur adalah  Ibu Ethiek Suryani, Ibu Erlina Chan, Ibu Helmi dan  Ibu Jumriatul Hasanah. Setelah PRA Teladan Timur menyelesaikan tugasnya maka selanjutnya PRA Kampung Harapan menjadi peserta kedua. Ketua Ranting ‘Aisyiyah ini Ibu Dra. Indra Mulya, M.Pd. sedangkan peserta fardhu kifayah adalah Ibu Zulfayeti, Ibu Maisyarah, Ibu Masrani dan Ibu Adek. Ada 3 orang Juri yang memantau jalannya perlombaan fardhu kifayah yaitu Zubaidah, Nurzayani dan Nurma Dewi Rangkuti.

Baca Juga :  Upacara HUT Ke 78 RI, Di RW 08 Kelurahan Jati Jakarta Timur

Selagi kedua  peserta baik yang  pertama maupun yang  kedua sedang menunjukkan kemahiran berfardhu kifayah maka  peserta dari PRA Sudirejo-I  dan PRA Surya  melaksanakan  kegiatan  di lantai dasar Masjid. Kegiatan di lantai dasar Masjid ini berupa  pemeriksaan kesehatan gratis yang merupakan rangkaian kegiatan menyambut Milad ‘Aisyiyah 107. Pemeriksaan kesehatan gratis ini terdiri dari pemeriksaan kolesterol, gula, asam urat dan tulang. Kegiatan ini bekerjasama dengan susu Anlene.

Setelah kedua peserta selesai maka peserta dari ‘Aisyiyah ranting Sudirejo -I pun memasuki lantai 2 masjid sesudah cek kesehatan. Peserta  perlombaan Mengkafani dan Menyolatkan jenazah  dari PRA  Sudirejo-1 ini  terdiri dari Nurhayati, Rosmelidar (Inen), Ridha Hayati dan Hasnil.

Setelah menyelesaikan Mengkafani proses fardhu kifayah selanjutnya adalah Menyolatkan. Imam sholat jenazah melafazkan satu demi satu ayat sesuai dengan takbir yang telah ditentukan oleh Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM) yang terdiri dari 4 takbir  yang di dalamnya ada 3 doa. Adapun urutan dalam proses sholat jenazah adalah takbir pertama melafazkan ta’awudz, alfatihah dan shoalwat. Selanjutnya takbir ke dua (2) melafazkan do’a. Takbir ke tiga (3) melafazkan Do’a. Dan terakhir takbir ke empat (4) doa ditutup dengan salam.

Setelah imam sholat menyelesaikan proses sholat jenazah maka ‘Aisyiyah Ranting Sudirejo-1 kembali ke tempatnya dan selanjutnya peserta ke empat dari ‘Aisyiyah tuan rumah yaitu PRA Surya yang peserta nya terdiri dari Yusriani, Erni Yulizar, Syamsidar, dan Syafrida. Ketua PRA Surya ini adalah Syamsidar. Kegiatan perlombaan ini merupakan kegiatan perdana buat ke- 4 pimpinan baru ranting ‘Aisyiyah di Cabang Teladan Medan.

Baca Juga :  Boris Johnson Menghindari Dukung Penggantinya

Pada usianya yang 107 tahun, ‘Aisyiyah bukan organisasi baru, dengan usianya yang tidak muda lagi, ‘Aisyiyah menunjukkan eksistensinya di dunia komunitas perempuan di Indonesia. Organisasi yang didirikan pada pada tanggal 19 Mei 1917 (27 Rajab 1335 H) di Yogyakarta. Persis bersamaan dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H.  Ibu Walidah sang pendiri lebih dikenal dengan sebagai Nyai Ahmad Dahlan, istri dari pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan. Pada usia yang tidak muda ini tidak heran jika ‘Aisyiyah memiliki jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia.

Walau tidak banyak kegiatan PCA Teladan Medan dalam menyambut Milad ‘Aisyiyah ini namun rasa kebersamaan begitu indah  apalagi dengan suasana Masjid yang di dominasi nuansa hijau oren  dari baju  batik dan jilbab yang merupakan ciri khas pakaian Nasional ‘Aisyiyah sangat indah.  Dilihat dari busana ‘Aisyiyah yang unik ini  menunjukkan bawah perempuan itu merupakan sosok wanita yang memiliki unsur kesejukan dan kematangan. Hijau merupakan kesejukan dan warna batik yang coklat merupakan warnah tanah menunjukkan ketangguhan, kuat dan merupakan  pondasi  kekuatan hidup.

Seragam ini tidak hanya memancarkan keanggunan dan keunikan budaya Indonesia, tetapi juga mencerminkan semangat kesatuan dan tujuan organisasi. Seragam yang di desain oleh  Bapak Suharjo Kepala Sekolah Menengah  Seni Rupa (SMSR) di Yogyakarta. Dipilih  nuansa batik hijau  merupakan  pertimbangan kekhasan Yogyakarta, kota lahirnya ‘Aisyiyah, sedangkan desain batik dengan mencantumkan  tulisan ‘Aisyiyah dan warna hijau-kuning, adalah identitas warna ‘Aisyiyah. Akhirnya diputuskanlah atasan atau baju berwarna hijau dan batik coklat sebagai bawahan /rok serta jilbab berwarna oren sebagai baju resmi nasional pada  Muktamar ‘Aisyiyah di Solo tahun 1985 kemudian ditetapkan  resmi dipakai pada Muktamar yang berlangsung di Yogyakarta tahun 1990.

Baca Juga :  Gubsu Edy Hantarkan Jenazah Mantan Gubsu Rudolf M Pardede

Seragam batik ‘Aisyiyah juga mencerminkan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh organisasi ini. Setiap motif dan desain memiliki makna mendalam yang mewakili semangat kebersamaan, persaudaraan, dan pemberdayaan perempuan. Secara visual batik ‘Aisyiyah ini  menggambarkan komitmen perempuan ‘Aisyiyah terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi.

Rangkain kegiatan Memperingati Milad ‘Aisyiyah 107 yang dilaksanakan oleh Pimpinan ‘Aisyiyah Cabang Teladan ini ditutup dengan  pengumuman pemenang dalam perlombaan fardhu kifayah. Juara 1 yang dimenangkan oleh PRA Teladan Timur  kemudian juara 2 diperoleh PRA Kampung Harapan  selanjutnya  ketiga PRA Sudirejo-I dan  terakhir juara harapan  di peroleh oleh PRA Surya. Dengan demikian selesai sudah rangkain kegiatan PCA Teladan Medan dalam memperingati Milad ‘Aisyiyah ke 107. Semoga  dari kegiatan ini ‘Aisyiyah semakin maju, mandiri, kuat, kokoh  dan tepat memberikan kesejukan buat seluruh perempuan dan tentunya anak – anak yang memerlukan bimbingan, kasih sayang dan kehangatan seorang ibu dan pastinya semakin berdaya dan berjaya nya ‘Aisyiyah ini semoga  tetap tunduk dan wara’ dalam setiap aktifitas dimanapun. Sesuai dengan temanya Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta.@

***

Penulis adalah anggota Majelis Lingkungan Hidup PDM kota Medan

Bagikan :
Scroll to Top