Microsoft Adakan Pertemuan Siber Setelah Pemadaman IT Akibat Crowdstrike

Microsoft
Microsoft

Redmond | EGINDO.co – Microsoft mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengadakan pertemuan puncak pada bulan September untuk membahas langkah-langkah guna meningkatkan sistem keamanan siber, setelah pembaruan yang salah dari CrowdStrike menyebabkan gangguan TI global bulan lalu.

Konferensi tersebut menandai langkah besar pertama Microsoft untuk mengatasi masalah yang memengaruhi hampir 8,5 juta perangkat Windows pada tanggal 19 Juli, yang mengganggu operasi di berbagai industri mulai dari maskapai penerbangan besar hingga bank dan layanan kesehatan.

Acara tersebut akan diadakan pada tanggal 10 September di kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington. Perusahaan akan mengundang perwakilan pemerintah ke pertemuan tersebut, katanya dalam sebuah blog.

Baca Juga :  Microsoft Tidak Akan Menolak Upaya Serikat Pekerja

“Gangguan CrowdStrike pada bulan Juli memberikan pelajaran penting bagi kita untuk diterapkan sebagai sebuah ekosistem,” kata Microsoft.

Gangguan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa banyak organisasi tidak siap untuk menerapkan rencana darurat ketika satu titik kegagalan seperti sistem TI, atau perangkat lunak di dalamnya, mati.

“Kami berharap dapat menyampaikan perspektif kami dalam diskusi dengan Microsoft dan pemangku kepentingan industri dan pemerintah mengenai perlunya ekosistem yang lebih tangguh,” kata juru bicara CrowdStrike saat dihubungi untuk dimintai komentar.

Analis mengatakan bahwa pemadaman tersebut telah mengungkap risiko ketergantungan pada satu vendor yang menyediakan solusi keamanan terpadu.

CrowdStrike, yang telah kehilangan sekitar $9 miliar dari nilai pasarnya sejak pemadaman tersebut, telah dituntut oleh para pemegang saham, yang mengatakan bahwa perusahaan keamanan siber tersebut menipu mereka dengan menyembunyikan bagaimana pengujian perangkat lunaknya yang tidak memadai dapat menyebabkan gangguan global.

Baca Juga :  Waspadalah, Sistem Email Microsoft Diserang Hacker China

Awal bulan ini, Delta Air Lines mengatakan bahwa pihaknya sedang mengajukan tuntutan hukum terhadap CrowdStrike dan Microsoft, setelah pemadaman tersebut menyebabkan pembatalan penerbangan massal dan merugikan maskapai tersebut setidaknya $500 juta.

CrowdStrike dijadwalkan untuk melaporkan hasil keuangan kuartal keduanya setelah pasar AS tutup pada tanggal 28 Agustus.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top