Menyambut Ramadhan dengan Perubahan

Hasnil A Pasaribu, S.Sos.,M.I.Kom
Hasnil A Pasaribu, S.Sos.,M.I.Kom

Oleh: Hasnil A Pasaribu, S.Sos.,M.I.Kom

Berpuasa sebulan penuh yang merupakan ibadah di bulan Ramadan  harus  dimaknai sebagai latihan (training) yang sasaran utama  itu  menjadikan orang yang melaksanakannya menjadi seseorang yang bertakwa kepada Allah Swt. Seperti halnya dalam QS. Al-Baqarah:  183  yang artinya:Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Dalam bahasa Arab, puasa berasal dari kata shau? atau  shiyam yang  artinya menahan. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya dengan cara-cara yang khusus. Puasa dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Kewajiban puasa dalam ayat di atas dilakukan untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan. Selain itu, puasa dilakukan agar manusia senantiasa bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya.

Istilah takwa merupakan terminologi yang sering dijumpai dalam Alquran yang memiliki banyak dimensi dan banyak sisi. Jika kita dalami lagi maknanya maka  ketakwaan itu ialah upaya peningkatan kualitas ke berimanan seseorang salah satunya melalui proses berpuasa. Dengan berpuasa  semakin menguatkan orang yang bertakwa bahwa apa yang dia perbuat setiap hari, apa yang dia pikirkan sepanjang waktu  itu didasarkan atas keyakinan bahwa Allah itu Maha melihat dan Maha mengetahui.

Berpuasa Ramadhan  mengajarkan kepada umat muslim tentang arti makna syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama sehari penuh, kita menjadi lebih menghargai begitu mahalnya  nikmat makanan dan minuman yang sering kita kerjakan  setiap hari.

Baca Juga :  Kabel Internet Google Tiba Di Afrika, Janjikan Koneksi Cepat

Selain itu, puasa Ramadhan juga mengajarkan tentang solidaritas dan kepedulian sosial. Umat muslim yang puasa diwajibkan untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk berbagi atau memberikan sedekah dan membantu sesama yang membutuhkan.

Hikmah lainnya dari puasa Ramadhan adalah melatih disiplin diri dan kekuatan fisik. Menahan diri dari makan dan minum selama sehari penuh membutuhkan kekuatan fisik yang kuat. Dengan berpuasa, kita belajar untuk mengatur pola makan dan tidur yang baik sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.

Sudah kita pahami bersama bahwa Ramadhan menawarkan begitu banyak keutamaan dan kemuliaan. Tetapi ada peringatan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang hendaknya kita renungkan baik-baik. Rasulullah bersabda:  “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.”  (HR Ath-Thabrani).

Mari kita jabarkan , sudah  berapa kalikah  dalam hidup kita ini melewati Ramadhan demi Ramadhan dan apa yang kita dapatkan selama ini??.Misalnya ini, Jika  umur  kita 40 tahun berarti kita sudah melakukan  puasa sebulan penuh kira-kira 25 kali dalam 25 tahun. Hitungannya kita mulai sejak kita baligh. Perubahan apakah  yang telah kita dapatkan?

Pastinya kita banyak mendapatkan perubahan. Perubahan yang tanpa kita sadari Allah membimbing kita menjadi orang yang lebih bisa mengatur waktu (disiplin waktu)  seperti mengatur waktu  ibadah, waktu makan dan minum tidak berlebihan, mengatur pola istirahat, mengatur hawa nafsu, lebih peka, rasa keperdulian terhadap sesama lebih baik, dan banyak perubahan – perubahan yang kita rasakan ketika kita melakukan puasa Ramadhan. Bukan hanya cukup berpuasa saja dan tidur seharian karena ingin jauh dari aktifitas  yang merusak ibadah Ramadhan  namun perubahan itu kita melaksanakan sholat di Masjid berjamaah, sholat tarawih, bertadarus, i’tikaf, dan lain sebagainya. Sehingga rutinitas yang dilakukan sebulan penuh dengan ingin meraih pahala dan masuk ke dalam orang-orang yang bertaqwa itu teraplikasi dengan baik pasca Ramadhan.

Baca Juga :  Pejabat AS Rencanakan Kemungkinan Hubungan Telepon Biden-Xi

Bulan Ramadhan menawarkan momentum perubahan yang luar biasa  bagi pribadi seorang mukmin maupun kehidupan umat Islam secara keseluruhan. Dibulan Ramadhan  diperintahkan kepada kita untuk memperbanyak ibadah sunnah di samping tetap memperbaiki ibadah-ibadah wajib kita yang telah kita lakukan selama ini. Kalau itu semua kita lakukan dengan benar tentu akan ada perubahan besar dalam hidup kita. Untuk itu mari kita renungkan kembali apa sesungguhnya makna penting dari  Ramadhan itu bagi kehidupan kita. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman di dalam QS. An-Nahl ayat 125  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”

Pada bulan Ramadhan jiwa-jiwa manusia lebih terbuka dan  lebih tenang sehingga lebih mudah menangkap  nilai- nilai atau sinyal-sinyal  kebaikan yang datangnya dari  Allah. Karena itu mari kita gencarkan syi’ar  Islam dan semarakkan dengan aktifitas ta’lim yang memberikan kita semangat berpuasa dan juga semangat untuk melakukan kebaikan pasca Ramadhan, tadarus, diskusi, sedekah bersama di Masjid bersama jamaah masjid atau juga dengan lingkungan masyarakat tempat tinggal. Mengajak anak muda baik putra maupun putri untuk ikut terlibat dalam aktifitas kebaikan di bulan Ramadhan. Semoga dengan demikian semakin banyak umat Islam ini yang tercerahkan, tersadarkan juga  bisa pelan-pelan   pola kehidupannya memiliki banyak perubahan kebaikan semakin baik  pasca Ramadhan.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Dalam Ketidakpastian

Akhirulkalam, menyambut  Ramadhan dengan Perubahan itu kita kembalikan ke diri kita. Jika kita memang ingin  Ramadhan memberikan  banyak efek  perubahan positif maka dari diri kita sendiri tanamkan semangat dan berjanji dengan sepenuh hati karena Allah agar Ramadhan yang akan dikerjakan bisa memberikan banyak  perubahan  kebaikan untuk diri sendiri dan juga lingkungan keluarga mengikuti hal yang sama.

Semoga puasa kita tidak sia-sia. Tidak sekedar lapar dan dahaga. Semoga kita bisa menjalani Ramadhan ini sebaik-baiknya dan berhasil meraih berbagai kemuliaan yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya.

Marhaban yaa Ramadhan. Selamat melaksanakan ibadah Shoum Ramadhan 1445 H. Taqabblalahu Minna wa Minum. Mohon di maafkan Lahir dan Batin. Semoga amal ibadah kita diterima Allah Subhanahu wata’ala. Aamiin yaa Rabbal’alamin.@

***

Penulis adalah anggota Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Medan dan Sekertaris  Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sudirejo-1 Teladan Medan.

Bagikan :
Scroll to Top