Menteri UMKM Tekankan Kemudahan Akses KUR bagi Usaha Mikro pada 2025

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meminta perbankan tidak memberlakukan persyaratan berlebihan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), khususnya bagi pelaku usaha mikro. Kebijakan ini dinilai krusial mengingat pada 2025 terdapat sekitar 4,5 juta pelaku UMKM yang membutuhkan dukungan pembiayaan untuk menjaga keberlanjutan dan pengembangan usaha.

Maman menegaskan, penyaluran KUR dengan plafon Rp1 juta hingga Rp100 juta tidak boleh disertai kewajiban agunan tambahan. Menurutnya, skema pembiayaan bagi usaha mikro harus diterapkan secara lebih fleksibel dan adaptif, tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian yang menjadi pijakan sektor perbankan.

“Usaha mikro memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha skala lebih besar. Karena itu, pendekatan pembiayaannya juga tidak bisa disamakan. KUR harus benar-benar menjadi instrumen pemberdayaan, bukan justru menjadi hambatan,” ujar Maman dalam keterangannya.

Selain kemudahan akses pembiayaan, Maman juga mendorong perbankan berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM. Peningkatan pemahaman terhadap pengelolaan keuangan, pencatatan usaha, hingga perencanaan pembiayaan dinilai penting agar UMKM mampu memanfaatkan fasilitas perbankan secara optimal dan berkelanjutan.

Sejalan dengan upaya penguatan ekosistem usaha mikro, Kementerian UMKM menggelar Anugerah Mitra Usaha Mikro 2025. Ajang ini menjadi bentuk apresiasi pemerintah kepada berbagai pihak yang berkontribusi dalam mendukung pengembangan usaha mikro, baik melalui pembiayaan, pendampingan, maupun kemitraan usaha.

Hingga Desember 2025, Kementerian UMKM mencatat lebih dari 27.000 usaha mikro telah menjalin kemitraan dengan berbagai mitra strategis. Kemitraan tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan permodalan, produktivitas, serta memperluas skala dan jangkauan usaha mikro di berbagai daerah.

Maman menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan mitra usaha menjadi kunci untuk memperkuat daya tahan UMKM di tengah tantangan ekonomi. Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah, literasi keuangan yang meningkat, serta jejaring kemitraan yang luas, usaha mikro diharapkan dapat naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. (Sn)

Scroll to Top