Jakarta | EGINDO.co – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Dr. Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD pada Kamis (30/5/2024) di Ballrom, Hotel Mulia Senayan, Jakarta menjadi panelis pada Seminar Nasional Jesuit Indonesia 2024 yang bertajuk Prospek ekonomi Indonesia di era pemerintahan baru: Tantangan, Peluang dan Catatan.
Sri Mulyani mengatakan kondisi ekonomi pada tahun 2024 harus tetap dijaga devisitnya untuk tahun 2025 sehingga pemerintahan lama dan pemerintahan baru dapat terjaga. “Untuk pemerintahan baru tahun 2025 maka kita perlu konsultasi. Banyak yang bertanya makan siang gratis bagaimana bu,” kata Sri Mulyani dihadapan para peserta pertemuan bertajuk Prospek ekonomi Indonesia di era pemerintahan baru: Tantangan, Peluang dan Catatan.
Menjawab hal itu Sri Mulyani mengatakan pihaknya memberikan “amplop besar” untuk pemerintahan baru yang isinya posturnya seperti ini, pendapatan seperti ini. Ada tantangan seperti ini, targetnya memberikan pelayanan yang baik sehingga perekonomian terus terjaga.

Disamping itu juga katanya harus fokus untuk investasi manusia Indonesia dan juga infrasrtuktur serta menciptakan kestabilan ekonomi dimana untuk Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi perhatian seperti untuk pendidikan 20 persen, kesehatan 6 persen dan lainnya yang terkait dengan pembangunan manusia Indonesia.
Selama lebih setengah jam Sri Mulyani memaparkan prospek ekonomi Indonesia kedepan dimana akan terjadi pemerintahan transisi pada tahun 2025 mendatang dan menjadi prospek ekonimi di era pemerintahan baru yang mana memiliki banyak tantangan akan tetapi juga memilik peluang yang kesemuanya itu menjadi catatan untuk pemerintahan mendatang.
Panelis Menteri Keuangan Republik Indonesia, Dr. Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD
pada Seminar Nasional Jesuit Indonesia 2024 yang bertajuk Prospek ekonomi Indonesia di era pemerintahan baru memberikan catatan tentang perekonomian Indonesia dan juga tantangan yang dihadapi serta peluang yang ada.
Sri Mulyani, secara blak-blakan bicara tentang kondisi ekonomi sekarang ini dimana inflasi harus diperhatikan dan kondisi konsumsi menjadi hal yang menentukan, bila harga harga kebutuhan pangan naik akan langsung berdampak pada inflasi. “Kalau barang-barang yang dikonsumsi banyak masyarakat naik maka akan berdampak kepada inflasi maka diberi penghargaan kepada kepala daerah inflasinya rendah dan hal itu menandakan harga kebutuhan stabil,” kata Sri Mulyani Indrawati.
Untuk itu katanya perekonomian secara regional harus dijaga dan bukan saja ekonomi global agar kondisi tetap stabil termasuk dalam sumber daya manusia dan harus diakui untuk membangun manusia tidak mudah sehingga perlu diperhatikan untuk masa depan.@
Ad/fd/timEGINDO.co