Menkes: Tracing Kontak Pasien Omicron Di Kawasan SCBD

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Jakarta | EGINDO.com     – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sedang melakukan kontak tracing di kafe di kawasan SCBD, Jakarta.

Ini dilakukan menyusul laporan seorang pasien Covid-19 varian Omicron transmisi lokal dikabarkan sempat mengunjungi kafe tersebut pada 17 Desember 2021.

“Hasilnya sekarang sedang dites di kafenya. Cuma saya belum dapat hasilnya. Kalau sudah dapat saya kasih tahu,” kata Menkes usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/12/2021).

Salah satunya dengan memberi bantuan kepada BNPB agar proses karantina pelaku perjalanan, benar benar disiplin.

“Kita ingin pastikan bantuan kepada BNPB ya karena ada dibawah dia, untuk dipastikan disiplin 10 hari?” katanya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan, satu kasus transmisi lokal varian Omicron telah terjadi di Indonesia.

Baca Juga :  Menkes: Setengah Dari 572 Pasien Telah Sembuh Dan Pulang

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pasien merupakan pria (37) asal Medan, tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

“Yang terbaru adalah kasus laki-laki usia 37 tahun, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri,” kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12/2021).

Hingga hari Selasa (28/12/2021), terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron Indonesia, di mana 46 kasus adalah kasus impor dan satu kasus transmisi lokal.

Adapun kronologi transmisi lokal kasus Omicron di Indonesia berawal dari pria tersebut tiba di Jakarta bersama istri pada tanggal 6 Desember yang lalu. Ia sempat mengunjungi satu restoran di SCBD pada 17 Desember 2021.

Baca Juga :  Menhub Kerjasama Korsel dan Tiongkok Perkeretaapian

Pasien ini dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes antigen pada 19 Desember, saat akan kembali ke Medan. “Dikarenakan yang bersangkutan berencana untuk kembali ke Medan,” kata Nadia.

Pasien ini kemudian menjalani tes PCR pada 20 Desember dan laboratorium mengkonfirmasi varian Omicron pada 26 Desember.

Dirawat di Sulianti Saroso

Nadia mengatakan, sebanyak sembilan pasien Omicron tengah menjalani perawatan dan isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Satu di antaranya pasien Omicron transmisi lokal. Sementara, puluhan pasien lainnya menjalani isolasi di Wisma Atlet Jakarta.

“Total pasien Omicron dirawat di RSPI Sulianti Saroso sembilan, dari PPLN delapan orang. Satu kasus transmisi lokal,” kata Nadia saat dikonfirmasi, Kamis (30/12/2021).

Ia mengatakan, pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso rata-rata tidak mengeluhkan gejala.

Dari 68 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia hingga Rabu (29/12), 52 pasien mengalami gejala ringan dan 16 pasien lainnya tak bergejala.

Baca Juga :  Pentagon Batalkan Kesepakatan Dengan 3 Tersangka 11 September

Menurutnya, sebagian besaar mereka berasal dari pekerja migran Indonesia asal Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arabt, Ukraina, dan negara lainnya.

Sudah Divaksin Lengkap

Nadia juga mengatakan bahwa pengidap Covid-19 varian Omicron di Indonesia mayoritas sudah divaksin lengkap.

Menurutnya, dari 68 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia hingga Rabu (29/12), 51 orang di antaranya telah menerima vaksin Covid-19 dua dosis.

Kemudian enam orang tidak lengkap vaksinasi, tujuh orang dari belum vaksinasi, serta empat orang belum diketahui statusnya.

“Kasus Omicron yang teridentifikasi merupakan dari pelaku perjalanan luar negeri dan mayoritas sudah divaksinasi lengkap,” ujar Nadia.

Kasus Omicron yang ditemukan tersebut, lebih banyak yang tidak bergejala, serta hanya sedikit bergejala ringan.

“Ini konsisten dengan temuan di berbagai negara. Yang artinya bisa kita sampaikan bahwa vaksin yang diberikan, memberikan efek perlindungan untuk gejala sakit berat dan kematian,” tambahnya.

Sumber: Tribunnews/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top