Mengolah Daging Sapi agar Empuk dan Tidak Amis

Daging empuk dan tidak amis
Daging empuk dan tidak amis

Jakarta | EGINDO.co – Makanan atau hidangan akan terasa lezat jika diolah dengan benar, begitu juga dengan daging sapi yang diolah menjadi hidangan akan terasa empuk dan lezat. Untuk itu perlu memperhatikan cara mengolah daging sapi agar empuk dan tidak amis. EGINDO.co melansir dari Holycow Steak cara mengolah daging sapi untuk hasil yang maksimal. Pertama pilih daging sapi berkualitas tinggi. Daging yang baik memiliki warna merah segar dan lemak yang terdistribusi dengan baik.

Kedua, perhatikan jenis potongan daging. Misalnya potongan daging yang banyak mengandung kolagen (seperti bagian sekitar tulang) lebih baik dimasak dengan metode memasak lambat untuk mendapatkan hasil yang empuk.

Ketiga, teknik atau metode memasak daging yang baik untuk menghasilkan rasa dan tekstur daging yang berbeda, serta waktu memasak yang berbeda-beda. Keluarkan daging dari lemari es dan biarkan mencapai suhu ruangan sebelum dimasak. Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap thawing. Penyesuaian suhu daging dapat membantu menghasilkan masakan yang matangnya lebih merata.

Baca Juga :  Blinken Tiba Di China Dengan Harapan Kecil Untuk Terobosan

Untuk proses thawing, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan, diantaranya merendam daging yang terbungkus rapat dalam air dingin, memindahkan daging dari freezer ke kulkas pendingin, hingga menggunakan microwave yang memiliki opsi thawing.

Panggang (Roast), metode ini cocok untuk potongan daging besar. Pastikan oven sudah panas sebelum memasak, dan gunakan termometer daging untuk memastikan tingkat kematangan yang tepat.

Rebus (Boil), metode ini cocok untuk potongan daging yang memerlukan waktu memasak yang lama. Tambahkan bumbu dan rempah saat proses perebusan untuk meningkatkan rasa. Daging hasil rebusan ini bisa diolah lanjut menjadi gulai, sup, atau makanan berkuah lainnya.

Panggang Cepat (Sear) daging pada suhu tinggi biasanya dilakukan untuk jenis daging sapi yang kaya lemak, misalnya wagyu. Metode ini boleh diterapkan untuk Anda yang suka daging dengan tingkat kematangan yang rendah.

Baca Juga :  Taiwan : UU Reunifikasi Terlalu Banyak Tekanan Pada China

Rendam daging dalam bumbu atau marinasi selama beberapa jam sebelum dimasak. Tahap ini tidak hanya memberikan rasa yang lebih baik tetapi juga membantu melembutkan serat daging.

Setelah dimasak, biarkan daging beristirahat sebentar sebelum dipotong. Tahap ini sering disebut tahap resting. Proses ini memungkinkan jus dalam daging tersebar merata, membuatnya tetap juicy.

Tahap resting biasanya memakan waktu sekitar 10 menit setiap 500 gram daging, atau selama 5 menit untuk daging setebal 1 inci/2.3 cm. Jika Anda langsung memotong daging tanpa melalui tahap resting, jus daging akan bocor ke piring sehingga daging terasa kering dan lebih alot.

Hindari kebiasaan menekan daging saat dimasak. Ini dapat membuat jus daging keluar, sehingga mengurangi kelembapan dan keempukan dari daging itu sendiri. Pahami waktu memasak yang diperlukan untuk setiap jenis potongan daging. Memasak terlalu lama dapat membuat daging kering, alot, dan keras. Sebagai contoh, berikut waktu memasak yang diperlukan untuk memasak steak dengan berbagai tingkat kematangan.

Baca Juga :  Harga Hunian Tertinggi Di Jabodetabek Ada Di Bekasi

Data dilansir dari Holycow Steak. Teknik masak yang dijabarkan di tabel bawah ini adalah untuk 2 kali pembalikan daging untuk tiap sisinya. Nomor merupakan  tingkat Kematangan Lama Memasak Suhu. 1. Rare 5 menit tiap sisi + 3 menit tiap sisi 120-130F. 2. Medium Rare 5 menit tiap sisi + 4 menit tiap sisi 130-135F. 3. Medium 6 menit tiap sisi + 4 menit tiap sisi 140-150F. 4. Medium Well 7 menit tiap sisi + 5 menit tiap sisi 155-165F dan 5. Well Done 12 menit tiap sisi + 10 menit tiap sisi 170F.

Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging. Garam dapat membantu mempertahankan kelembapan daging. Anda bisa menggunakan teknik pemberian garam ini, tetapi penggunaannya perlu bijaksana agar tidak terlalu asin.@

Bs/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top