Mengenal Provinsi Sulawesi Tengah, Kebudayaan Beserta Keseniannya

KOLASE PROV SULAWESI TENGAH TUGU NOL KILOMETER PALU

Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi terbesar di pulau Sulawesi adalah Sulawesi Tengah, secara administratif terbagi dalam 12 kabupaten dan 1 kota. Karena letaknya yang strategis, pelabuhan – pelabuhannya menjadi tempat persinggahan kapal-kapal portugis dan spanyol lebih dari 500 tahun yang lampau. Pada bulan januari 1580, pengeliling dunia Sir Francis Drake dengan kapalnya The Golden Hind pernah singgah disalah satu pulau kecil dipantai timur provinsi ini selama sebulan. Meskipun tidak ada catatan sejarah, bukti persinggahan pelaut-pelaut Portugal dan Spanyol di negeri ini masih ada seperti pada bentuk pakaian masyarakat hingga dewasa ini.

Setelah dikuasai oleh belanda pada tahun 1905, Sulawesi Tengah dibagi menjadi beberapa kerajaan kecil dibawah kekuasaan raja-raja yang memiliki kewenagan penuh. Pemerintahan belanda membagi Sulawesi tengah menjadi tiga daerah yaitu wilayah barat yang dikenal dengan kabupaten Donggala dan Beol Tolitoli yang berada dibawah kekusaan gubernur yang berkedudukan di Makasar, Sulawesi Selatan. Dibagian tengah yang membujur di kawasan timur laut yakni sebagian Donggala dan bagian selatan Poso berada dibawah pengawasan Residen di Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan bagian timur Sulawesi Tengah terdiri atas kabupaten Banggai dan Banggai kepulauan yang berada dibawah kendali Buton, Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Satgas Covid, IDI Sebut Indonesia Sudah Menuju Fase Endemi

Pada tahun 1919, raja-raja yang masih berkuasa dibawah pemerintahan Belanda menanda-tangani suatu perjanjian yang disebut Korte Verklaring Renewcame. Perjanjian ini untuk meemperbaharui perjanjian mereka dimana seluruh daerah Sulawesi Tengah dipercaya kepada kekuasaan residen Sulawesi Utara.
Setelah perang dunia II, Provinsi Sulawesi Tengah dibagi menjadi beberapa bagian dan sub-bagian. Pada tanggal 13 April 1964 terbentuk provinsi Sulawesi tegah sejak saat itu memiliki pemerintahaan sendiri dan hingga kini tanggal 13 April diperingati sebagai lahirnya provinsi Sulawesi Tengah.

Unsur FORKOPIMDA (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah)
1 Gubernur Sulawesi Tengah
2 Ketua DPRD Sulawesi Tengah
3 Kapolda Sulawesi Tengah
4 Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah
5 Pangdam Kodam XIII/Merdeka
   
Nama Pejabat
Gubernur : Drs. H. Longki Djanggola, M.Si.
Wakil Gubernur : H. Rusli Dg. Baco Palabbi, S.Sos., S.H., M.H.
Sekretaris Daerah : Drs. H. Mohamad Hidayat, M.Si.
   
DPRD    
Ketua : Nilam Saei Lawira
Wakil : 1. Arus Abd. Karim
  2. Zalzulmida Djanggola
  3. Muharram Nurdin
 
Sekretaris : Hj. Tuty Zarfiana, S.H. M.Si.
Kepartaian : 1. Golkar 7. PAN
  2. Demokrat 8. PKS
  3. Gerindra 9. PKB
  4. PDI-P 10. PPP
  5. NasDem 11. PBB
  6. Hanura
Topografi    
Status :
Letak   2º 28′ LU – 3º 48′ LS, 119º 22′ – 124º 22′ BT
 
Luas Wilayah : 61.841,29  km2
Ketinggian Rata-Rata :
Batas Wilayah  
– Sebelah Utara : Laut Sulawesi dan Prov. Gorontalo
– Sebelah Selatan : Prov Sulawesi Barat dan Prov. Sulawesi Selatan
– SebelahTimur : Prov. Maluku
– Sebelah Barat : Selat Makassar
Cakupan Wilayah    
– Pulau : 1.180
– Gunung : 28
– Sungai : 5
Ibu Kota : Palu
Kabupaten/Kota : 12 Kabupaten : 1 Kota :
  1. Banggai 1. Palu
  2. Banggai Kepulauan
  3. Buol
  4. Donggala
  5. Morowali
  6. Parigi Moutong
  7. Poso
  8. Sigi
  9. Tojo Una-una
  10. Tolitoli
  11. Banggai Laut
  12. Morowali Utara
Kecamatan : 147
Kelurahan/Desa : 1.664
 
Demografi  
Jumlah penduduk : 3.222.241 jiwa
Suku-suku : Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Mori, Bungku,
  Saluan, Balantak, Mamasa, Taa, Bare’e,
  Banggai, Buol, Tolitoli, Tomini, Dampal,
  Dondo, Pendau, Dampelas
Bahasa : Pamona, Mori, Bada, Besoa, Napu, Sedoa, Seko,
  Kaili, Banggai, Saluan, Balantak, Bugis
 
Agama : Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,
  Buddha
   
Kebudayaan    
Adat Istiadat : Nokeso, Naloso, Novati, Mora’akeke,
  Mora’abinangga, Vunja Ada Mpae, Padungku,
  Mompaura, Baliya Jinja
 
Kesenian : Tari, Baliore, Tari Raego, Tari Lumense, Tari
  Peule Cinde, Tari Balia, Tari Dopalak, Tari
  Moraego, Tari Pajoge, Tari Torompio, Tari
  Pontanu, Tari Pamonte, Tari Jepeng, Tari
  Pepoinaya, Tari Posisani, Tari Anitu, Tari Dero
Ekonomi    
Hasil Bumi : Kakao, Sawit, Karet, Minyak dan Gas Bumi,
  Batubara, Nikel, Emas, Molibdenum, Chronit,
  Tembaga dan Belerang, Sirtukil, Granit dll
Mata pencaharian : Petani, Berkebun, Pedagang, Nelayan, Buruh
penduduk  
Baca Juga :  Ledakan di Medan Diduga Akibat Aksi Pencurian Pipa Gas

Sumber: https://www.sultengprov.go.id/

Bagikan :
Scroll to Top