Catatan: Fadmin Malau
(Bagian Pertama dari tiga tulisan)
Hampir semua orang mengenal kertas. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kehadiran kertas di dunia ini telah mengubah peradaban manusia. Hal itu ditandai sejak awal ditemukannya kertas.
Kertas mengubah peradaban manusia disebabkan kertas dipergunakan banyak orang dan itu terjadi sejak zaman dahulu. Lantas kertas terus dipergunakan banyak orang dan semakin banyak pada saat sekarang ini meskipun ada keinginan untuk mengurangi penggunaan kertas dengan hadirnya teknologi digital.
Fakta yang ada meskipun teknologi digital berkembang pesat akan tetapi kebutuhan kertas terus meningkat disebabkan turunan kegunaannya semakin berkembang. Kertas tidak saja sebagai media (tempat) menulis akan tetapi untuk kegunaan lain seperti alat pembungkus, alat pembersih dan lainnya. Peran kertas dalam kehidupan tidak hanya sebagai tulis menulis. Tetapi telah merambah dibanyak hal seperti packaging, merchandise, hingga penelitian seperti kertas saring, lakmus, dan lainnya.
Seiring dengan semakin berkembang kegunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari manusia, seiring dengan itu pula masih banyak yang belum mengetahui atau mengenal tentang proses pembuatan kertas.
Harus diakui tidak mudah membuat kertas, tidak semudah ketika menggunakan kertas dalam kehidupan sehari-hari yang memang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi manusia. Begitu banyak manusia mempergunakan kertas selama bertahun-tahun akan tetapi belum mengenal bagaimana kertas itu diproduksi.
Begitu juga banyak yang belum mengetahui bahwa Indonesia adalah negara produsen kertas yang baik dan disegani dunia. Industri pulp (bubur kertas) dan kertas adalah salah satu kelompok industri kimia yang menjadi unggulan Indonesia. Meskipun sejak zaman dahulu kertas telah banyak digunakan, akan tetapi banyak yang belum mengetahui bahwa industri pulp dan kertas di Indonesia adalah industri unggulan.
Mengapa bisa menjadi unggulan? Hal itu disebabkan Indonesia memiliki ketersediaan bahan baku dan pasar domestik yang cukup besar serta didukung dengan penerapan teknologi canggih. Faktanya kini Indonesia merupakan produsen kertas urutan ke-6 dunia dan produsen pulp urutan ke-9 dunia.
Sekali lagi, kertas yang diproduksi saat ini sangat beragam, mulai dari kertas untuk keperluan menulis, medis, packaging, kosmetik, dan lainnya. Seiring dengan itu kebutuhan atau konsumsi kertas per kapita di Indonesia terus semakin meningkat. Hal itu ditandai dengan bergesernya konsumsi kertas ke berbagai aspek. Untuk itu, kertas yang diproduksi terus berinovasi dengan menerapkan teknologi canggih. Tujuannya agar produksi yang dihasilkan semakin meningkat, kompetitif serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan dunia.
Kini pabrik pulp dari 1 line proses dapat menghasilkan lebih dari 3600 ton per hari. Hal ini menjadikan industri Pulp dan kertas di Indonesia semakin besar dan unggul. Melihat perkembangan pulp dan kertas maka perlu mengetahui atau mengenal proses pembuatan pulp sampai menjadi kertas.
Kini masih banyak yang belum bisa membedakan antara pulp (bubur kertas) dengan kertas. Sebelum menjadi kertas harus awali dengan pulp atau bubur kertas. Untuk itu bila ingin mengenal kertas maka harus terlebih dahulu mengenal pulp atau mengenal proses pembuatan pulp.
Banyak yang belum bisa membedakan bubur kertas (pulp) dengan kertas. Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan tidak berserat atau bisa dikatakan sebagai bubur kertas. Sumber bahan baku pulp berasal dari tanaman berserat, tidak semua tanaman berserat dapat dijadikan pulp bila pun mau dijadikan pulp maka kualitas pulp yang dihasilkan kurang baik dan akhirnya kurang kompetitif dan bernilai ekonomis dan akhirnya kalah bersaing di pasaran.
Secara umum ada 2 jenis bahan baku yaitu wood (Acacia, Eucalyptus) dan non-wood (pelepah pisang, kenaf, bambu). Dari kedua jenis ini industri pulp dan kertas memakai bahan baku wood. Bahan baku wood juga terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu kayu serat panjang (softwood) dan kayu serat pendek (hardwood), kedua bahan baku ini akan menghasilkan jenis pulp yang berbeda. (BERSAMBUNG)
Â