Mengenal Profil Tujuh BUMN Bakal Dibubarkan

Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara

Jakarta | EGINDO.co – Mengenal profil tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal dibubarkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Namun, kapan ditutup atau dibubarkan ketujuh BUMN itu belum ada kepastian. Erick Thohir belum memberi penjelasan lebih rinci terkait kapan waktu penutupan tujuh BUMN itu dan bagaimana penyelesaian hak-hak para pekerjanya.

EGINDO.co menampilkan tujuh perusahaan milik negara yang bakal ditutup itu sebagai berikut:

PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), perusahaan maskapai BUMN yang banyak masyarakat sudah lupa sebab sudah lama tidak mengudara. Alasan tidak mengudara atau terbang disebabkan kondisi keuangan perusahaan itu.

Maskapai ini pernah terkabar akan terbang lagi dimana pemerintah menugaskan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengurus Merpati untuk terbang lagi dimana memberikan pinjaman dana restrukturisasi mencapai Rp663,99 miliar. Namun, tak jadi juga terbang.

Baca Juga :  Indonesia Punya Pusat Kendali Kereta Di Purwokerto Jateng

PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas juga bakal ditutup. Perusahaan itu kondisinya sudah sekarat dan menjadi urusan PPA. Hal itu PPA sempat mengucurkan dana talangan sebesar Rp49,96 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi Rp89,08 miliar untuk perusahaan itu akan tetapi belum ada kabarnya.

Iglas BUMN yang bergerak di bidang konstruksi juga sudah lama tidak beroperasi. Perusahaan itu tahun2020 mendapat dana talangan dari PPA senilai Rp62,44 miliar akan tetapi belum ada kabarnya.

PT Kertas Kraft Aceh (Persero), perusahaan negara yang pernah ingin melakukan likuidasi dan dibina PPA. Kabarnya PPA memberikan dana talangan sebesar Rp51,34 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi Rp141,61 miliar untuk BUMN akan tetapi hingga kini belum ada kabarnya.

Baca Juga :  BUMN Klaim BI Dan OJK Setuju Bentuk Holding Ultra Mikro

PT Industri Sandang Nusantara (Persero) atau Insani yakni BUMN yang mendapat suntikan dana dari PPA, yakni sebesar Rp26 miliar akan tetapi hingga kini belum ada kabarnya.

Perusahaan yang merupakan andalan pemerintah untuk mencapai swasembada pendukung kebutuhan pangan dalam hal memenuhi kebutuhan karung dan karung plastik.

PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN. Perusahaan yang bergerak pembiayaan kapal. Namun, lini bisnis menjadi perhotelan.

PT Kertas Leces (Persero), BUMN yang juga dibina PPA dengan kucuran dana talangan senilai Rp38,5 miliar, akan tetapi sampai kini belum ada kabarnya.

PT Istaka Karya (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. PT Istaka Karya (Persero) sebelumnya bernama PT Indonesian Consortium of Construction Industries atau disingkat ICCI dan merupakan suatu konsorsium yang beranggotakan 18 perusahaan konstruksi Indonesia.@

Baca Juga :  Erick Thohir: BUMN Harus Siap Hadapi Resesi Ekonomi

Bs/TimEGINDO.co

 

 

Bagikan :
Scroll to Top