Mengenal Kebudayaan Provinsi Bengkulu

Bengkulu_Gbr

Bengkulu | EGINDO.co – Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang terdapat di pulau Sumatera bagian barat. Provinsi Bengkulu terletak pada 101º01′ – 103º46′ BT dan 2º16′ – 5º31′ LS. Provinsi Bengkulu memiliki batas wilayah sebagai berikut:

  • Sebelah utara : Provinsi Sumatera Barat
  • Sebelah timur : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan
  • Sebelah selatan: Provinsi Lampung
  • Sebelah barat : Samudera Indonesia
  • Provinsi Bengkulu menmpunyai luas wilayah sebesar 19.788.70 km²
Secara administratif, wilayah Bengkulu dibagi menjadi 9 daerah kabupaten dan 1 daerah kota yang terbagi atas 110 kecamatan dan 1.355 kelurahan/ desa. Wilayah administratif yang berbentuk daerah kabupaten yaitu Bengkulu Selatan, Mukomuko, Lebong, Kepahiang, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Seluma, Kaur, dan Bengkulu Tengah. Sementara itu, daerah administratif yang berbentuk kota ada 1, yaitu kota Bengkulu.
 
Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Bengkulu tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya provinsi ini. Menurut cerita sejarah diketahui bahwa sejak dulu di wilayah ini sudah banyak berdiri kerajaan kecil. Kerajaan tersebut antar lain Kerajaan Selebar (di daerah Selebar), Kerajaan Sungai Lemau (Pondok Kelapa), Kerajaan Sungai Serut (Bengkulu), Kerajaan Manjuto (Muk-Muko), Kerajaan Pinang Berlampis (Ketahun), Kerajaan Serdang (Lais), Kerajaan Rejang Empat Petulai (Manna), Bintuhan (Bengkulu Selatan). Tiap-tiap kerajaan ini meninggalkan beberapa seni budaya khas. Selain itu, beberapa suku bangsa asli yang bermukim di Bengkulu masih memelihara kebudayaan mereka sampai saat ini. Tradisi dan budaya suku bangsa di daerah Bengkulu ini tergabung dalam berbagai kelompok budaya, antara lain Kebudayaan Rejang, Pasemah, Kaur, Serawai, Semendo, Melayu, pesisir, dan pendatang.

 
  • Bahasa Daerah Bengkulu
Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Daerah. Bergitu juga dengan suku bangsa yang berada di daerah Bengkulu. Berbagai bahasa daerah masyarakat di provinsi Bengkulu diantaranya sebagai berikut.
  • Masyarakat suku bangsa Rejang menggunakan bahasa rejang dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang menyebut bahasa rejang dengan nama Rejang-Lebong, Jang, Djang Bele Tebo. Bahasa ini mempunyai aksen sendiri yang disebut kangongo. Ada beberapa dialek berbeda dalam pemakaiannya, yaitu kepahiang, lebong, pesisir, selupuh, musi, danrawas.
  • Suku bangsa Pasemah yang bermukim di Bengkulu menggunakan bahasa Pasemah. Bahasa Pasemah masih rumpun bahasa Melayu.
  • Suku bangsa Mukomuko yang bermukim di kabupaten Mukomuko menggunakan bahasa Minangkabau yang telah bercampur dengan bahasa Rejang.
  • Bahasa Melayu dengan dialek Bengkulu digunakan oleh orang-orang suku bangsa Melayu yang bermukim di Bengkulu, pesisir pantai Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan.
  • Suku bangsa Kaur yang bermukim di kabupaten Kaur menggunakan bahasa Mulakdalam pergaulan sehari-hari.
  • Orang orang suku Serawai yang terdapat di kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma menggunakan bahasa Serawai. Bahasa Serawai mempunyai beberapa dialek, yaitu dialek Serawai dan Manna.
  • Suku Bangsa Lembak yang bermukim di kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan menggunakan bahasa Mulang.
Selain bahasa daerah tersebut di atas masih banyak bahasa daerah dengan dialek berbeda yang dipakai oleh suku-suku di Bengkulu, seperti bahasa Krui dan bahasa Pekal. Meskipun banyak terdapat bahasa daerah yang terdapat di provinsi Bengkulu, untuk komunikasi antar suku, mereka menggunakan bahasa Indonesia.
 
  • Arsitektur Tradisional Bengkulu
Rumah adat suku bangsa di Bengkulu ini berbentuk rumah panggung berupa segi empat memanjang. Pada masyarakat suku Rejang menyebut rumah adatnya dengan sebutan uneak potong jong. Struktur rumah panggung terdiri atas beberapa bagian, yaitu penigo, pendhuhuak, andie-andie, dapur dan gang. Selain itu, masih ada beberapa bagin rumah lainnya, seperti hal, dihal, bilik, dan garang.
 
 
 
  • Pakaian Tradisional Bengkulu
Pakaian adat Bengkulu dibedakan atas pakaian sehari-hari dan pakaian upacara. Dalam kesehariannya pria Bengkulu meggunakan kemeja, celana panjang, dan penutup kepala khas Bengkulu atau kopiah (peci). Para wanita Bengkulu mengenakan baju kebaya khas Bengkulu, ada juga yang memakai kerudung. Menggunakan alas kaki dari kayu (terompah), sandal, selop atau sepatu. Pakaian upacara adat pada tiap-tiap suku di Bengkulu berbeda-beda, hal ini disebabkan ritual dan kepercayaan pada tiap suku berbeda-beda. Beberapa pakaian adat suku di Bengkulu dapat dilihat pada gambar berikut ini.
 
 
 
  • Kesenian Tradisional Provinsi Bengkulu
Tarian Tradisional Bengkulu
Provinsi Bengkulu dihuni oleh beberapa suku bangsa memiliki beranekaragam kesenian tari. Tarian tersebut biasanya ditampilkan dalam berbagai acara, seperti upacara adat atau penyambutan tamu. Beberapa kesenian tari yang dapat ditemukan di provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Jenis Tarian Adat Suku Bangsa di Bengkulu
No Nama Tarian Keterangan
1 Tari Bimbang Andun Merupakan jenis tarian selamat datang. Tarian ini berasal dari daerah Bengkulu Selatan. Jenis tarian lain yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu adalah tari Pasembahan.
2 Tari Kain Panjang Merupakan tarian adat yang biasanya ditampilkan pada pesta perkawinan yang diperagakan oleh empat penari wanita.
3 Tari Bidadari Tenimang Anak Merupakan tarian adat dari daerah Rejang Lebong. Tarian ini menggambarkan bidadari yang sedang mengasuh (menimang) bayi.
4 Tari Tabot Merupakan bagian dari upacara Tabot yang diadakan pada bulan Muharam di kota Bengkulu. Riwayat upacara tabot erat kaitannya dengan peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW. yaitu Hussein.
5 Tari Ding Kididing Merupakan tarian pergaulan yang dilakukan muda-mudi setelah panen raya. Tarian ini menggambarkan muda-mudi yang berkenalan dan saling jatuh cinta sehingga menjadi pasangan hidup.
6 Tari Gereguak/ Geregiak Merupakan jenis tarian pergaulan yang menggambarkan suasana keceriaan para bujang dan dara ketika bersama-sama pergi kesungai mengambil air dengan Gereguak yang terbuat dari bumbung bambu.
Selain beberapa jenis tarian di atas, masih banyak jenis tarian lain yang terdapat di Provinsi Bengkulu, yaitu tari Gandai (dari Mukomuko), tari Basuko (Bengkulu Utara), tari Sekapur Sirih(Bengkulu), tari Kejai, tari Dana, serta tari Dendang (Rejang Lebong).
 
Alat Musik Tradisional Bengkulu
Di provinsi Bengkulu terdapat alat musik yang cukup terkenal, yaitu Dol. Alat musik ini berbentuk mirip gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh. Masyarakat Bengkulu dari anak-anak sampai dewasa sangat akrab dengan alat musik Dol. Alat musik lain yang dapat ditemukan di provinsi Bengkulu yaitu gong, kerilu, serdap, gendang, kolintang, serunai, biola, rebana, dan rebak. Selain itu terdapat pula alat musik tradisional seperti serdaun, yang merupakan alat musik tabuh tradisional yang dapat dijumpai dalam tradisi masyarakat Rejang Lebong.
 
Lagu Daerah Bengkulu
Jenis lagu daerah bengkulu sangat beranekaragam. Ada yang dilantunkan dalam upacara adat, pengiring kesenian atau pada waktu bermain. Ada lagu yang bercorak bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Pasemah, atau bahasa daerah Bengkulu lain. Beberapa nama lagu daerah tersebut, seperti Toy Botoy-Botoy, Bekatak Kurang Kariak, Ding Kedinding Ambin Umbut, Sekundang Setungguan, Ratu Samban.
 
Seni Kerajinan Rakyat Daerah Bengkulu
Hasil kebudayaan lain dari masyarakat Bengkulu adalah seni kerajinan. Seni kerajinan rakyat yang terdapat di wilayah ini, antara lain seni pahat, seni batik, seni ukir, dan seni karya lainnya. Berikut ini beberapa hasil seni kerajinan yang terdapat di daerah Bengkulu.

 

  • Kain Besurek, merupakan batik khas kota Bengkulu. Disebut Besurek karena kain ini bertuliskan huruf-huruf arab. Motif asli kain ini berupa motif huruf arab dan bunga Raflesia Arnoldi yang merupakan perpaduan antara motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon.
  • Kulit Lantung, merupakan kerajinan khas yang terdapat di kota Bengkulu. Bahan utama kerajinan ini menggunakan kulit pohon lantung. Lantung adalah pohon liar yang banyak ditemukan di Bengkulu.

 

  • Upacara Tradisional Masyarakat Bengkulu
Upacara adat masyarakat Bengkulu yang berhubungan dengan daur hidup diantaranya; masa kelahiran, masa dewasa, masa perkawinan, dan masa kematian. Sampai saat ini masih dapat dijumpai di daerah pedesaan dan pedalaman masyarakat Bengkulu. Upacara adat tradisional tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Upacara Adat Masyarakat Bengkulu
No.Jenis Upacara Nama Upacara Keterangan
1. Masa Kelahiran a.Upacara Menduduk Dukun atau Memegang Dukun yaitu upacara pada saat usia kehamilan berusia tujuh bulan. Tujuan upacara ini untuk mengharap bantuan dukun dan berkah dari tuhan YME.
  b. Upacara Memberi Nama yaitu upacara yang diadakan tiga hari setelah kelahiran. Bersamaan upacara ini diadakan juga upacara Tanggal Puse (tanggal pusat).
  c. Upacara Buang Cumang yaitu upacara mencukur rambut si bayi. Buang cumang dilakukan setelah bayi berusia tiga hari. Upacara ini di daerah Rejang Lebong dan Lebong dinamakan Potong Gombak (potong rambut).
2. Masa Remaja Upacara Sunat Rasul (khitan) di daerah bengkulu sebelum dikhitan anak direndam dalam wadah sampai menggigil, kemudian baru di khitan. Anak yang menjalani khitan di Bengkulu biasanya diarak menggunakan kuda. Bagi anak perempuan yang menjelang dewasa, daun telinganya dilubangi dalam upacara bertindik dan giginya diratakan (berdabung)
3. Masa Perkawinan  a. Upacara Memadu Rasan (Barasan), Mengantar Uang, dan Bertunangan Upacara memadu rasan yaitu menanyakan kepada pihak mempelai perempuan tentang cocok dan tidaknya dengan mempelai laki-laki. Upacara mengantar uang Yaitu upacara dimana pihak laki-laki menyerahkan sejumlah uang kepada pihak perempuan. Upacara bertunangan merupakan tanda ikatan sepasang muda-mudi telah sepakat hidup bersama.
   b. Upacara Berdabung, Bimbang Gendang, Khatam Qur’an, Akad Nikah, dan Bersanding  Upacara Berdabung yaitu upacara kikir gigimempelai perempuan sebelum dipertemukan dengan pihak mempelai laki-laki. Bimbang Gendang merupakan acara berhias pengantin dan segala keperluan pengantin (kamar pengantin, pelaminan). Khatam Quran harus dilakukan oleh mempelai perempuan sebelum dinikahi. Akad Nikah dilakukan di depan penghulu. Bersanding yaitu kedua mempelai duduk di pelaminan dan dihibur dengan berbagai tarian. Setelah upacara selesai kedua mempelai melaksanakan upacara Mandi Rendai.
4. Masa Kematian  Upacara Kematian  Bagi yang beragama islam meliputi memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. Setelah jenazah dikuburkan, diadakan sedekah kaji pada malam harinya selama 3 hari berturut-turut.
5.  Upacara Tabot  yaitu upacara untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW. yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 1-10 Muharram di kota Bengkulu.
6.  Kedurai  merupakan upacara tahunan yang dilaksanakan setelah panen. Pada masyarakat Curup upacara ini disebut Kedurai Agung.
7.  Sedekah Rame  merupakan upacara adat dalam rangka kegiatan pertanian, meliputi menyiangi sawah(nyawat), pembibitan(nguni), dan menanam sampai panen.
8  Buang Jung  yaitu upacara membuang perahu kecil (jung) ke tengah laut. Diselenggarakan dalam rangka penangkapan ikan di laut.
7. Bayar Sat  merupakan upacara sebagai ungkapan rasa syukur atas terkabulnya keinginan seseorang.
Baca Juga :  Jokowi Yakin Investor Asing akan Tanamkan Modalnya di IKN

 

  • Senjata Tradisional Masyarakat Bengkulu
Setiap suku di Nusantara memiliki senjata tradisional yang digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya berburu, mencari kayu, membela diri, atau keperluan upacara adat. Suku-suku bangsa si Bengkulu mengenal berbagai bentuk senjata tradisional antara lain Keris, Kuduk, Panah, Rudus, dan Siwar.
 
  • Makanan dan Minuman Tradisional Masyarakat Bengkulu
Berikut ini makanan dan minuman khas yang dapat dijumpai di Bengkulu.
  • Gelamai, yaitu dodol khas Bengkulu. Gelamai terbuat dari tepung ketan dan kelapa.
  • Perut punai, yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras ketan dan gula merah.
  • Nasi santan, yaitu makanan yang terbuat dari beras dan santan.
  • Kopi anggut, merupakan minuman khas yang terdapat di kelurahan Anggut Atas kota Bengkulu.
  • Ikan pais, merupakan ikan pepes khas Bengkulu. Jenis pepes ini terbuat dari ikan gebu dan ikan buli.
  • Rebung Asam, yaitu rebung yang direndam dalam cucian beras dan dimasak seperti asam pedas.
Tidak semua jenis makanan tersebut dapat dijumpai di setiap daerah di Bengkulu. Setiap daerah memiliki jenis makanan dan minuman yang berbeda. Jenis makanan dan minuman khas Bengkulu yang lain, yaitu lemang, tekwan, oncong-oncong pisang, emping melinjo (baguk), lempuk durian, kue siput, lumpuing, lontong ajo gulai tunjang, lontong tunjang, kue lupis, miso, kue tat, kelio lokan, lotek bengkulu, bagar hiu, kopi bubuk, dan rujak.

 
Sumber: SeniBudayaku.com.
Bagikan :
Scroll to Top