Mengenal Kebudayaan, Makanan, Dan Ciri Khas Daerah Maluku (Ambon)

Tarian Suku Ambon (dok. Suku Dunia)
Tarian Suku Ambon (dok. Suku Dunia)

Maluku | EGINDO.co – Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku. Ambon menjadi salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia, karena banyak orang Ambon tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Suku Ambon (Ambon Manise) ini juga terkenal akan kebudayaannya.

Berikut kebudayaan, makanan, dan ciri khas dari Suku Ambon.

  1. Kebudayaan

Di mata masyarakat Ambon (Maluku), kebudayaan sangat berkaitan dengan adat istiadat dan kepercayaan.

Pada umumnya penduduk Maluku telah beragama Nasrani dan Islam. Meskipun begitu, mereka masih percaya akan roh-roh yang harus dihornati dan diberi makan, minum, dan tempat tinggal yang disebut dengan Baileu ( rumah adat maluku), agar tidak menjadi gangguan bagi mereka yang hidup di dunia ini. Orang-orang pun diwajibkan melakukan upacara terlebih dahulu sebelum memasuki baileu dengan melalui perantara antara manusia dengan roh-roh nenek moyang. Selain itu juga harus berpakaian adat berwarna hitam dengan saputangan merah yang dikalungkan pada bahu. Dalam baileu terdapat pamili yaitu batu yang dianggap keramat (berkekuatan gaib) yang besarnya kira-kira dua meter persegi. Batu itu digunakan sebagai altar tempat kurban-kurban dan sajian.

Baca Juga :  Pengamat: Sopir Bus TransJakarta Tidak Dijadikan Tersangka

Dalam keyakinan religi mereka masih mempercayai hal-hal yang akan membawa bencana bagi yang tidak menjalankannya. Misalnya menjalankan upacara bersih desa, yang mencakup bangunan-bangunan baileu, rumah-rumah dan pekarangan. Bila tidak dilakukan dengan baik maka orang bisa jatuh sakit, kemudian mati. Seluruh desa bisa terjangkit penyakit atau panennya gagal.

  1. Makanan Khas
  • Papeda

Belum lengkap makan tanpa Papeda, begitulah kata orang-orang ambon. Makanan yang berasal dari sagu mentah ini sangat digemari di Ambon. Papeda biasanya dimakan dengan ikan kuah kuning. Rasanya kalau kata orang ambon “Paleng Sadap Seng Ada Lawang” yang artinya sangat enak dan tidak ada tandinganya. Orang ambon biasanya makan papeda terlebih dahulu sebelum memakan nasi.

  • Kohu kohu dengan kasbi ( singkong ) rebus
Baca Juga :  KA Bandara Jadi Alternatif Transportasi Penumpang Yogya

Kohu-kohu terbuat dari ikan teri basah yang dicampur dengan tauge, terung, kacang panjang rebus dan parutan kelapa. Campuran ini lalu dibumbui dengan perasan jeruk nipis, cabai, bawang merah, dan bawang putih. Rasanya sangat nikmat bila disantap dengan kasbi (singkong) rebus.

·         Ikan Komu Asar

Ikan komu asar ini adalah ikan cakalang yang dimasak dengan cara ditusuk dengan bambu lalu diasar selama kira-kira satu jam. Ikan komu asar ini cocok disantap dengan nasi dan sambal colo-colo.

·         Sambal Colo-colo

Sambal colo-colo ini merupakan sambal khas Ambon yang terkenal sangat pedas rasanya. Sambal colo-colo ini telah menjadi pelengkap wajib bagi masyarakat Maluku. Sambal colo-colo terbuat dari tomat muda, bawang merah, dan cabe rawit yang diiris tipis lalu diberi taburan garam dan disiram jeruk nipis. Tanpa diulek. Sambal colo-colo ini juga dapat ditambahkan dengan daun kemangi, dan irisan kenari mentah. Dapat juga ditambahkan kecap manis.

Baca Juga :  Waspadai Infeksi Jamur Dan Tips Sehat Di Musim Hujan

3.       Ciri Khas

·         Rumah Adat

Rumah adat Suku Ambon dinamakan Baileo. Baileo dipakai untuk tempat pertemuan, musyawarah dan upacara adat yang disebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung dan dikelilingi oleh serambi. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedangkan dindingnya dari tangkai rumbia yang disebut gaba-gaba ( oleh orang ambon )

·         Pakaian Adat

Prianya memakai pakaian adat berupa setelan jas berwarna merah dan hitam, baju dalam yang berenda dan ikat pinggang. Sedangkan wanitanya memakai baju cele, semacam kebaya pendek, dan tebal yang disulam.

·         Tari-tarian

Orang Ambon memiliki banyak tarian tradisionaln, yaitu Tari bambu gila, Tari Cakalele, Tari Lenso, Tari Gaba-gaba, dll.

 

Sumber : Asrianisella

 

 

Bagikan :