Jakarta | EGINDO.com – Bank Sampah Digital di Serang didirikan pada tahun 2020 oleh penduduk setempat untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah di kota tersebut. Dipimpin Desty Eka Putri Sari, pada tahun 2022 organisasi itu telah menjalin kemitraan strategis dengan pabrik Indah Kiat Pulp & Paper Serang, salah satu unit Asia Pulp and Paper (APP), yang menandai tonggak penting dalam perjalanan mereka.
Kantor Lingkungan Hidup Serang melaporkan bahwa kota ini menghasilkan 800-1.000 ton sampah setiap harinya. Namun, lembaga-lembaga setempat hanya mampu memproses sekitar 300 ton setiap hari, sehingga masih banyak sampah yang belum tertangani. Kesenjangan ini menggarisbawahi perlunya solusi inovatif seperti Bank Sampah Digital.
Melalui kemitraannya, pabrik Indah Kiat Pulp & Paper Serang menerima sekitar 5-8 ton limbah kertas per bulan dari masyarakat. Walaupun jumlah terlihat kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan harian pabrik sebesar 4.000 ton untuk produksi kertas coklat, namun dampaknya tidak dapat diabaikan. Pabrik tersebut membayar tarif yang jauh lebih tinggi dibandingkan tarif yang ditawarkan tukang sampah lokal per kilogram kertas.

Pengaturan memberikan sumber pendapatan yang berharga bagi perempuan yang mengumpulkan sampah dari rumah mereka, dan mengubah sampah menjadi pendapatan sampingan. Upaya Bank Sampah Digital tidak luput dari perhatian. Pada tahun 2023, program tersebut mendapat pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Pada Festival Sadar Sampah Nasional, inisiatif ini dipuji sebagai salah satu Bank Sampah terbaik di negeri ini.
Kementerian juga mengakui kontribusinya yang signifikan terhadap ekonomi sirkular di Indonesia, dan menyoroti peran program ini dalam mempromosikan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan. Pada tahun 2024, pabrik tersebut semakin menunjukkan komitmennya dengan menyumbangkan truk pickup untuk membantu pengumpulan sampah. Kendaraan ini membantu menyederhanakan operasi, memastikan bahwa sampah yang dikumpulkan diangkut secara efisien ke titik pemilahan.
Selain itu, pabrik juga secara aktif terlibat dengan masyarakat, mendidik penduduk setempat tentang teknik pemilahan sampah yang efektif. Dengan mengajari mereka cara meratakan bungkusan dan kotak kertas, mereka dapat memaksimalkan berat dan nilai sampah yang mereka kumpulkan. Saat ini, terdapat 245 titik penjemputan di seluruh Serang, namun visinya lebih jauh dari itu. Mereka telah berkomitmen untuk mendirikan 1.000 titik penjemputan di seluruh kota, yang merupakan bukti dedikasi mereka dalam memperluas jangkauan dan dampak program. Perluasan ini sangat penting untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah kota secara lebih efektif dan memastikan bahwa lebih banyak penduduk dapat berpartisipasi dalam program ini.
Dani Kusumah, kepala CSR di pabrik Indah Kiat Pulp & Paper Serang, mengatakan masyarakat kini tahu bahwa ada nilai ekonomi dalam pemilahan sampah. Sampah yang dipilah dapat menghasilkan nilai uang dan juga sangat mengurangi beban para pemulung kota.
Upaya Bank Sampah Digital selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12) serta kota dan komunitas berkelanjutan (SDG 11). Dengan mendorong pemilahan dan daur ulang sampah, program ini berkontribusi dalam mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Keberhasilan program merupakan bukti kekuatan inisiatif berbasis masyarakat dan kemitraan strategis. Melalui kerja sama, Bank Sampah Digital dan pabrik Indah Kiat Pulp & Paper Serang telah menciptakan model yang tidak hanya menjawab tantangan pengelolaan sampah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Seiring dengan pertumbuhan Bank Sampah Digital, Bank Sampah Digital menjadi contoh bagi komunitas lain yang menghadapi tantangan serupa.@
App/fd/timEGINDO.com