Mendagri Ungkap Masih Ada Empat Sengketa Batas Negara

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (ketiga dari kanan) saat melakukan jumpa pers usai menghadiri rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2023 di Jakarta
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (ketiga dari kanan) saat melakukan jumpa pers usai menghadiri rakor Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2023 di Jakarta

Jakarta|EGINDO.co Masih terdapat sengketa batas Indonesia dengan empat negara lain. Hal tersebut diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Saat ini, kata Tito, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama instansi terkait akan membicarakan sengketa tersebut dengan negara-negara terkait. Empat negara itu adalah Malaysia, Timor Leste, Vietnam, dan Tiongkok.

“Selain BNPP juga Ditjen Adwil, Kementerian Luar Negeri, TNI-Polri bekerja bersama-sama. Itu semua bergabung dan ada beberapa segmen yang belum selesai,” kata Tito Karnavian dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Tito mengatakan pihaknya sempat berbicara dengan Malaysia terkait sengketa antardua negara beberapa tahun lalu. Namun, pembicaraan tersebut terhenti lantaran pandemi Covid-19.

“Ada Covid-19 maka kita berhenti pembicaraanya dan sekarang mungkin perlu dibahas lagi. Kami akan melanjutkan beberapa segmen di Kalimantan Utara,” ujar Tito.

Baca Juga :  Hingga Mei 2022 Penyaluran KUR Sektor KP Capai Rp3,9 T

Selain itu, Tito menyebut terdapat tiga segmen sengketa antara Indonesia dan Timor Leste. Salah satunya di daerah yang bernama Oecusse.

“Ada tiga segmen, termasuk yang di enklave namanya Oecusse. Nah ini dilanjutkan pembicaraan untuk menyelesaikan supaya jelas batasnya,” kata Tito.

Selanjutnya, Tito akan membahas sengketa batas negara dengan Tiongkok. Wilayah yang diklaim oleh Tiongkok mencakup sebagian besar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

“Khususnya tentang karena Tiongkok mengenai ada peta mereka sebagai ‘traditional fishing ground’. Ada sembilan garis batas di sana dan itu masuk ZEE Indonesia,” ujar Tito.

Selain itu, menurutnya masih ada sengketa ZEE Indonesia dengan Vietnam. “Kemudian juga ada dispute mengenai ZEE dengan tetangga kita Vietnam,” ucap dia.

Baca Juga :  Menhub Beri Bocoran Rute Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Selain aksi dilapangan, kata Tito sengketa tersebut harus diselesaikan dengan cara diplomasi. “Itulah kami mohon betul rekan-rekan dari Kementerian Luar Negeri, kita sama-sama aktif membangun komunikasi dengan empat negara ini,” kata Tito.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top