McIlroy termotivasi British Open setelah kecewa di US Open

Rory McIlroy
Rory McIlroy

London | EGINDO.co – Rory McIlroy butuh beberapa hari untuk mengatasi patah hati yang dideritanya di AS Terbuka di Pinehurst, tetapi pegolf Irlandia Utara itu mengatakan pada hari Selasa bahwa ia tidak sabar untuk kembali saat ia melanjutkan upayanya untuk mengakhiri paceklik besar selama satu dekade di The Open.

Setelah kekalahannya yang menyakitkan di AS Terbuka bulan lalu, McIlroy mengatakan ia akan mengambil waktu istirahat beberapa minggu dari permainan untuk “memproses semuanya”.

Pegolf berusia 35 tahun itu berada di posisi untuk mengakhiri perburuannya untuk mendapatkan gelar mayor kelima tetapi menyia-nyiakannya dengan tiga bogey di empat hole terakhirnya, termasuk dua di mana ia gagal memasukkan bola di dalam jarak empat kaki, dan kalah dari pegolf Amerika Bryson DeChambeau dengan satu pukulan.

Baca Juga :  Rio Batalkan Rencana Ganti Nama Stadion Maracana Dengan Pele

“Saya akan mengatakan mungkin sekitar tiga atau empat hari setelah (itu yang dibutuhkan untuk mengatasi rasa sakit karena kalah),” kata McIlroy kepada wartawan.

“Berubah dari sangat kecewa dan putus asa menjadi mencoba fokus pada hal-hal positif, lalu ingin belajar dari hal-hal negatif, lalu sampai pada titik di mana Anda menjadi antusias dan termotivasi untuk melakukannya lagi.

“Jadi mungkin butuh waktu tiga, empat, lima hari. Lucu sekali bagaimana pola pikir Anda bisa berubah dari tidak ingin melihat lapangan golf selama sebulan menjadi empat hari kemudian menjadi tidak sabar untuk mencobanya lagi.

“Ketika kekecewaan itu berubah menjadi motivasi, saat itulah saatnya untuk melakukannya lagi.”

Baca Juga :  Woods, McIlroy Luncurkan TMRW Sports Berfokus Teknologi

Setelah memenangkan The Open pada tahun 2014, McIlroy mengatakan pembicaraan tentang kemenangan besar berikutnya tidak mengganggunya.

Pegolf nomor dua dunia itu memiliki 40 kemenangan profesional di seluruh dunia, 26 di antaranya diraih di PGA Tour.

“Saya tahu bahwa saya berada di posisi yang bagus,” tambahnya. “Jika saya memikirkan tahun 2015 hingga 2020, rentang waktu lima tahun itu, saya jarang memiliki peluang realistis untuk memenangkan kejuaraan besar.

“Jadi saya lebih suka menghadapi situasi sulit seperti ini. Itu artinya saya semakin dekat.

“Tapi ya, tentu saja, saya ingin sekali bisa bermain golf dan menyelesaikannya, tetapi begitu saya melakukannya, orang-orang akan berkata, kapan Anda akan memenangkan yang keenam? Jadi, ini tidak akan pernah berakhir.”

Baca Juga :  Penolakan Jabat Tangan Kostyuk Dengan Azarenka Di US Open

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top